JAKARTA–Ganjar Pranowo-Mahfud Md berkomitmen menjadikan Indonesia berdikari bidang pertanian dan mencapai ketahanan pangan. Menjadi negara berdikari bidang pertanian dan ketahanan pangan bakal membuat bahan pokok melimpah dengan harga murah bagi masyarakat.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, untuk mewujudkan komitmen tersebut, Ganjar-Mahfud telah menyiapkan tiga strategi utama.
“Pertama ialah memperkuat data pertanian Indonesia, kedua menghadirkan peta komoditas Indonesia, dan ketiga menyediakan bantuan sarana produksi pertanian bagi petani,” ujar Arsjad.
Arsjad menjelaskan, melalui satu data pertanian Indonesia, termasuk ketersediaan lahan bagi petani, maka akan semakin mempermudah pengelolaan ketahanan dan kedaulatan pangan.
Sementara itu, peta komoditas akan membantu mempermudah melihat keberagaman komoditas pangan Indonesia. Ini penting agar Indonesia tidak lagi terfokus dalam satu produksi jenis makanan.
Melalui peta ini, akan terlihat secara jelas produksi pertanian Indonesia. Jika produksi melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara-negara lain yang membutuhkan.
“Kita harus kembali pada kekuatan lokal. Ini kalau terdata dengan baik input dan outputnya, baru kita bicara berapa kuantitas yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk,” terang Arsjad.
Ganjar menegaskan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu lumbung pangan di dunia, seperti sejumlah negara tetangga, yakni Vietnam, Thailand, dan India. Angka produksi beras di Indonesia juga lumayan, rata-rata 5,9 ton per hektare, dengan potensi bisa mencapai 12 ton per hektare.
“Kalau kita bisa meningkatkan produksi 7 ton saja, maka sudah sangat luar biasa. Itu artinya butuh modernisasi, mekanisasi, dan intervensi dari pemerintah,” kata Ganjar.
Sementara pada strategi ketiga, pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi pertanian kepada para petani. Hal ini termasuk memberikan dukungan atas modernisasi pertanian, menyiapkan pupuk, alat dan mesin pertanian selama proses hingga menjadi produk.
Selain memperkuat kualitas dan kuantitas produksi, Ganjar-Mahfud juga akan mengembalikan fungsi Bulog agar pangan tidak bisa diliberalisasi. Ganjar berpandangan, keberadaan Bulog harus benar-benar mampu menjaga stabilitas harga dari produsen hingga pasar.