Debat Cawapres, Mahfud Fokus Sampaikan Program Ekonomi

JAKARTA — Mahfud Md dipastikan tampil dengan performa terbaik pada debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar Jumat, 22 Desember ini. Tak tampil menyerang, Mahfud akan lebih fokus menyampaikan program-program unggulan di bidang ekonomi.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menjelaskan, cawapres nomor urut 3 itu telah mempersiapkan diri secara matang. Selain menyerap suara masyarakat, Mahfud juga menerima masukan dari pengusaha nasional yang memberikan dukungan kepadanya. Tim Ekonomi TPN, disebut Arsjad, juga memberikan berbagai masukan kepada Mahfud.

“Kami juga diminta masukan oleh pak Mahfud. Saya diminta masukan, pak Sandi (Sandiaga Uno) diminta masukan, pak Hary Tanoe diminta masukan. Semua pengusaha dari konteks ekonomi, dimintai masukan,” terang Arsjad Rasjid.

Seperti diketahui, ada banyak program ekonomi unggulan yang telah dipersiapkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Program itu, antara lain KTP Sakti, internet gratis, pembukaan 17 juta lapangan kerja, hingga satu keluarga miskin satu sarjana.

Di tingkat akar rumput, seperti nelayan, Ganjar-Mahfud juga memiliki program untuk memberantas rentenir keliling yang menawarkan pinjaman ilegal dengan syarat yang sangat mudah, namun bunganya sangat mencekik.

Di samping itu, lewat program KTP Sakti
(Satu Kartu Terpadu Indonesia), Ganjar-Mahfud juga bakal mempermudah masyarakat dalam menerima bantuan jaminan sosial.

Arsjad menjelaskan, melalui KTP Sakti nantinya juga bisa digunakam untuk menerima manfaat Kartu Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, program Satu Keluarga Satu Sarjana, hingga beras untuk masyarakat miskin (raskin). Dengan KTP Sakti, rakyat pun tidak perlu lagi memiliki banyak kartu, karena data telah terintegrasi secara optimal.

Program ini selaras dengan visi misi dalam delapan gerak cepat Ganjar-Mahfud tentang pemakaian Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas tunggal masyarakat.

“Cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas tunggal yang mengintegrasikan seluruh pemberian jaminan sosial, bantuan, dan layanan dari pemerintah,” tutur Arsjad.

Pada debat perdana cawapres ini akan mengangkat tema ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.