Debat Cawapres, Mahfud Serap Suara Rakyat
JAKARTA — Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan Mahfud Md siap mengikuti debat calon wakil presiden (cawapres) perdana yang akan digelar Jumat, 22 Desember 2023.
Mengangkat tema ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan, Mahfud menyerap suara rakyat.
Mahfud, misalnya, disebut Arsjad turut menerima aspirasi dari para pelaku ekonomi kreatif yang bergerak di dunia digital. Selain itu, berbagai komunitas juga ia serap suaranya.
“Pak Mahfud mendengar suara rakyat. Itu yang utama, bagaimana secara ekonomi bisa dikembangkan,” terang Arsjad Rasjid.
Para pengusaha seperti dirinya, Hary Tanoesoedibjo hingga Sandiaga Uno, juga ikut dimintai masukan. Dalam konteks ekonomi, Mahfud memandang penting masukan dari para pengusaha nasional.
Mengombinasikan berbagai fakta di lapangan serta mendengarkan masukan berbagai kalangan, Arsjad optimistis cawapres nomor urut 3 itu lebih unggul dibandingan calon lainnya.
Untuk diketahui, pasangan Ganjar-Mahfud sendiri telah memantapkan visi menuju Indonesia unggul melalui gerak cepat mewujudkan negara maritim yang adil dan lestari.
Mengusung ekonomi unggul berdaya saing, Ganjar-Mahfud berkomitmen mewujudkan 17 juta lapangan kerja baru. Keduanya menginginkan adanya penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun. Dengan demikian, mampu mengurangi jumlah pengangguran serta mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal, agar semua rakyat cepat mendapatkan kerja.
Ganjar-Mahfud juga akan mempermudah usaha, menciptakan lingkungan usaha yang mendukung pertumbuhan usaha ultra mikro dan UMKM serta usaha-usaha yang mampu naik kelas secara konsisten.
Langkah ini dilakukan melalui penataan dan implementasi regulasi untuk menjamin kepastian hukum serta menempatkan rakyat sebagai pusat dalam kegiatan usaha.
“Ganjar-Mahfud juga memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35 persen untuk koperasi, UMKM, dan perusahaan rintisan, yang diikuti dengan pelatihan serta fasilitasi akses pasar,” tutur Arsjad.
Selain itu, keduanya menetapkan target pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen. Strategi ini menjadi cara untuk keluar dari middle income trap secara inklusif, dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, serta dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia.
Ganjar-Mahfud juga mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, juga menargetkan pertumbuhan industri manufaktur di angka 7,5 persen-8 persen.
Di samping itu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan dipacu untuk mempercepat industrialisasi dan investasi.