Deklarasi Hari Anak KAJ Serukan Tiga Harapan Anak Indonesia
JAKARTA – Ajakan bertajuk “Sahabat,” kepanjangan dari Selalu Hadir Jadi Berkat menjadi intisari dari deklarasi Hari Anak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), yang berlangsung di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada Sabtu (05/10) hari ini.
Seruan hati anak-anak itu dimulai dengan tiga harapan, yang dibacakan bergantian oleh tujuh anak dari berbagai latar belakang sosial dan sekolah, yang mewakili harapan 1000 anak, dan anak-anak Indonesia di segala penjuru Nusantara.
Demikian cuplikan dari teks yang dibacakan:
“Andai kami anak indonesia bisa bersahabat dengan semua anak tanpa ada hambatan perbedaan warna kulit, agama, kaya-miskin, suku.”
Andai semua anak Indonesia dapat bersekolah dengan layak di sekolah ramah anak. Tidak ada lagi kekerasan sesama teman di sekolah.”
“Andai semua anak Indonesia bisa tumbuh dewasa dengan sehat di lingkungan dengan udara bersih, air yang jernih, tanpa sampah bertumpuk.”
Sekjen KAJ Pastor Adi Prasojo mengatakan, deklarasi Hari Anak KAJ tersebut muncul orisinil dari suara hati anak-anak. Dengan jernih, ketujuh perwakilan anak mengungkapkan keprihatinan, harapan, dan tekad untuk anak-anak di seluruh Indonesia.
“Dengan penuh kejujuran, anak-anak mengungkapkan keprihatinan mereka sekaligus memperjuangkan nasib terbaik dirinya dan teman-temannya untuk bisa tumbuh dan berkembang dalam iklim yang sehat, bersahabat, dan menjadi berkat bagi semua,” ujar dia.
Pastor Adi menambahkan, anak-anak juga menawarkan solusi sederhana untuk membantu jutaan anak keluar dari kondisi memprihatinkan. Solusi itu ditujukan kepada teman-temannya yang tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak, terhadap bullying, gizi buruk, dan bahkan lingkungan.
“Kami bisa menyisihkan uang jajan untuk membantu teman-teman yang tidak bisa bersekolah,” kata Jacob Natanael, siswa kelas VI SD Strada, Jakarta.
“Banyak anak makan saja susah, makan bisa sekali sehari. Kita harus jadi contoh untuk tidak buang-buang makanan, dan tidak pilih-pilih makanan. Bantu mereka yang susah dapat makan,” tegas Alexa, siswa kelas VI SD St Ursula, Jakarta.
Demikian juga terkait lingkungan. “Kita tidak boleh buang sampah sembarangan, kurangi penggunaan plastik, dan pakai barang yang bisa digunakan kembali seperti botol minum,” ungkap Joshua, siswa kelas VI SD St Ursula, Jakarta.
Sebagai informasi, Hari Anak KAJ diisi dengan dua kegiatan utama, di antaranya playgroup dan perayaan puncak. Pada playgroup, anak-anak dibagi dalam tiga cluster, untuk tingkat TK, SD Kecil, dan Kelas Besar.
Dalam kelompok tersebut, anak-anak saling mengenal satu sama lain, membangun persaudaraan dari berbagai latar belakang, dan berpartisipasi dalam permainan kreatif bertajuk kampung sehat dan kampung bersahabat.
“Permainan itu memperkenalkan dan memperkuat pemahaman anak-anak terkait konsep hidup sehat, bersahabat, dan menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan,” kata Pastor Adi.
Hari Anak KAJ ini sepenuhnya didukung oleh 5P Kids, inisiatif global dari 5P Global Movement, yang fokus pada permasalahan anak dan upaya menghadirkan masa depan yang terbaik bagi anak-anak di seluruh dunia.