Demi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, KADIN Indonesia Genjot Pasar Ekspor UMKM

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia akan terus memfasilitasi pelaku UMKM untuk dapat merebut pasar ekspor di luar negeri. Pasalnya, UMKM bakal menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi ke depan, dengan target utama keluar dari jebakan negara berkembang.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan, pemerintahan baru Prabowo-Gibran yang bakal dilantik Oktober mendatang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 8 persen. Hal ini sejalan dengan target Indonesia Emas 2045, yang membebaskan Indonesia dari jeratan negara berkembang.

“Target untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen pada periode 2025 – 2029  mutlak membutuhkan peran UMKM,” ujar Arsjad di acara Pesta Rakyat UMKM, di Jakarta (22/7/2024).

Arsjad menjelaskan, dari 66 juta pelaku UMKM saat ini, baru sekitar 15 persen yang mampu menembus pasar ekspor. Hal ini memang masih kecil dibandingkan dengan UMKM negara tetangga. Malaysia dapat mencapai 17,3 persen, sedangkan Thailand sekitar 28,7 persen.

Di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid, KADIN Indonesia terus memfasilitasi pelaku UMKM untuk menembus pasar ekspor. Melalui WikiExport, KADIN Indonesia memfasilitasi lebih dari 200 pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produknya di luar negeri.

Dengan mengedepankan inovasi, Arsjad, yang didapuk menjadi Ketua Umum sejak 2001 hingga 2026, yakin pelaku UMKM dapat menembus pasar ekspor Timur Tengah, Eropa, dan Afrika.

KADIN Indonesia juga konsisten melakukan pendampingan bagi pelaku UMKM agar naik kelas. Sekitar 600 pelaku UMKM telah bergabung dalam platform Wiki Wirausaha. Platform tersebut mewadahi kolaborasi inklusif antara pelaku UMKM, pengusaha besar, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.

“UMKM saat ini menyerap 90 persen tenaga kerja di Indonesia. Sementara itu, pasar di ASEAN terbuka lebar, apalagi 90 persen UMKM di ASEAN adalah berasal dari Indonesia,” katanya.

Arsjad menambahkan, pihak akan terus mendorong agar UMKM naik kelas. Hal itu akan berdampak langsung pada perekonomian nasional. “Kami tetap berpegang teguh pada misi awal, UMKM harus kuat dan mandiri, dan terus menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas dia.