Dialog India-Indonesia, Mengejar US$50 Miliar Pada 2025

JAKARTA–Indonesia dan India telah memiliki ikatan yang istimewa, terutama dari sisi kerjasama perdagangan bilateral yang disepakati bakal mencapai US$50 miliar pada 2025. Target tersebut bakal tercapai mengingat kedua negara saat ini berada dalam momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah gejolak ekonomi global.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengataka lawatan KADIN ke India akan menggali berbagai peluang kerja sama dua belah pihak demi mengejar target US$50 miliar pada 2025. Delegasi KADIN bertemu pengusaha dan investor asal India, antara lain berasal dari Adani Group, Aditya Birla Group, Tata Group, Godrej Group, dan lainnya

Hingga akhir tahun lalu, nilai perdagangan Indonesia-India mencapai US$21,01 miliar atau naik 48,48 persen dari tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke India, di antaranya komoditas batubara mencapai 30 persen dengan nilai USD 4 miliar, diikuti minyak sawit 13 persen (USD 3,3 miliar), tembaga dan paduan besi 4 persen (USD 940 juta), asam lemak 2 persen (USD 308 juta), dan karet alam 2 persen (USD 286 juta). Sementara itu, impor Indonesia dari India adalah daging kerbau beku, kacang, hidrokarbon siklik, produk baja, dan gula.

Arsjad mengatakan, Indonesia dan India memiliki komunikasi yang terjalin erat dan sama-sama berkomitmen untuk memajukan ekonomi regional. Komunikasi dan komitmen tersebut akan semakin dipertegas dengan KTT G20 dan B20, karena Indonesia-India sama-sama berada di posisi strategis dalam kepemimpinan Troika.

Indonesia, India, dan Italia membentuk kepemimpinan G20 bersama yang disebut troika. Italia adalah tuan rumah G20 sebelumnya, Indonesia adalah tuan rumah saat ini, dan India adalah tuan rumah G20 tahun 2023. Troika dibentuk untuk memastikan kontinuitas dari komitmen negara-negara G20.

Di sisi lain, kerja sama Indonesia-India juga bakal memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi kedua negara. Pada kuartal II tahun ini, India menikmati pertumbuhan ekonomi sebesar 12,2% dan Indonesia 5,4%. Pertumbuhan positif tersebut ditopang juga oleh pertumbuhan ekonomi negara-negara regional, seperti Saudi Arabia 13,5%, Malaysia 8,9%, Vietnam 7,7%, dan Filipina 7,4%.

Sejumlah komitmen untuk memajukan ekonomi regional bersama India, antara lain Forum Indo Pacific Economic Framework (IPEF), ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), dan join task force dalam rangka penyelesaian batas maritim zona eksklusif ekonomi dan kerja sama di bidang farmasi.