JAKARTA–Negara-negara di dunia telah memanfaatkan olahraga sebagai wahana pengembangan prestasi dan kesehatan. Tak hanya itu, olahraga pun telah menjadi industri yang mampu menggerakkan roda perekonomian negaranya.
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia melihat peluang pengembangan industri di sektor olahraga dapat juga terjadi di Indonesia. Namun, tahap pertama adalah melakukan edukasi dan memberikan pemahaman yang tepat, sehingga pengembangan industri olahraga itu berdampak positif bagi masyarakat.
Gagasan tersebut merupakan salah satu butir penting dari diskusi antara Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, yang juga Ketua Umum PB Perpani, bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, beberapa waktu lalu.
Arsjad mengatakan, pihaknya tengah mengkaji kerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk memperkenalkan konsep pengelolaan industri olahraga di Indonesia melalui rangkaian event Sport Industry Summit.
Indonesia mengenal beberapa cabang olahraga prioritas dan unggulan, di antaranya badminton, angkat besi, panjat tebing, karate, dan panahan. Di samping itu, cabang olahraga lain yang populer, seperti sepak bola, bola volley, dan tenis meja.
Namun, pengelolaan cabang olahraga tersebut masih sporadis dan belum mampu menggerakkan pasar yang lebih luas, termasuk memberikan dampak terhadap pelaku UMKM.
“Sport Industry Summit tersebut akan memperkenalkan bagaimana para profesional, pebisnis, dan industri mengembangkan olahraga untuk menggerakkan ekonomi dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dito mengapresiasi inisiatif KADIN tersebut. Dia menegaskan, kerja sama itu merupakan yang pertama bagi Kemenpora dalam memajukan industri olahraga di Tanah Air. Pihaknya mendukung penuh inisiatif tersebut dan berharap event tersebut dapat segera terwujud.