Dorong Pengusaha Bertumbuh di Atas Landasan yang Stabil

JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyambut optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5,03% YoY pada triwulan I-2023. Pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut memberikan landasan yang positif bagi pengusaha dan kalangan industri untuk lebih ekspansif ke depan.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, pada awal tahun, Indonesia dibayang-bayangi oleh sentimen pertumbuhan ekonomi global yang rata-rata melambat. Hal ini menyebabkan beberapa sektor dan industri, terutama yang bergantung pada tingkat konsumsi global agak terseret. Satu-satunya harapan Indonesia adalah konsumsi dalam negeri, yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Mencermati laporan BPS, sektor usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan paling tinggi sekitar 16%, disusul oleh akomodasi, makanan, dan minuman sebesar 11,5%, kemudian baru perdagangan, pertambangan, pertanian, dan konstruksi.

Arsjad menegaskan, kondisi tersebut sesuai dengan prediksi, setelah pemerintah Indonesia dan kalangan bisnis serta industri mampu mengendalikan pandemi COVID-19. Aktivitas masyarakat yang selama kurang lebih tiga tahun tertahan terbukti kembali menjadi penopang pertumbuhan ekonomi setelah pemerintah mencabut pembatasan skala besar.

“Dari kalangan pengusaha dan industri, kami patut berterima kasih kepada pemerintah yang telah mendorong terciptanya situasi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pencapaian positif pada triwulan I-2023 ini akan menjadi landasan bagi pengusaha dan industri untuk lebih memacu aktivitas ekonominya,” ujar dia.

Arsjad menambahkan, selain pengusaha dan industri, UMKM mendapat berkah dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Banyak UMKM yang memberikan apresiasi karena aktivitas ekonomi kembali menggeliat sehingga bisnis UMKM kembali tumbuh. Hal ini dipicu juga oleh sentimen hari raya keagamaan, yang mendorong mobilisasi masyarakat dan perputaran uang lebih tinggi dari biasanya.

“Sebagai rumah bagi pengusaha dan industri, KADIN mendorong agar momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil ini dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan kekayaan menjadi kesejahteraan. Stabilitas dan pertumbuhan akan tetap terjaga secara berkesinambungan jika dampaknya hingga menyentuh aspek kesejahteraan,” katanya.

Menurut Arsjad, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5%, Indonesia telah memiliki fondasi yang kuat ke depan. Hal ini menjadi gambaran, tidak hanya bagi kalangan internal, tetapi juga eksternal. Indonesia masih membutuhkan investasi besar dalam rangka mewujudkan agenda 2045 sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi lim besar di dunia.