Dukungan Memajukan Sektor Pertanian Indonesia

JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan dan kemajuan sektor pertanian di Tanah Air. Melalui berbagai program yang dikembangkan di sejumlah daerah, Kadin berkolaborasi dengan petani, kelompok tani dan stakeholder lain untuk mengembangkan sektor ini.

Sejumlah program inovatif pun diluncurkan untuk memacu dampak ekonomi dan sosial yang positif. Upaya ini, salah satunya, dihadirkan melalui Kadin Impact Award.

Di Pulau Dewata, misalnya, Kadin Bali mengawal program Kelompok Tani Pola Organik dalam Sistem Subak Bali. Melalui proram ini, Kadin melakukan pendampingan terhadap pelaku pertanian secara menyeluruh. Tak hanya memberikan penyuluhan, edukasi serta pelatihan pola pertanian, namun Kadin juga turut memperkuat sinergi bersama pemerintah daerah. Termasuk, menghadirkan sistem pemasaran melalui e-commerce.

Lewat program ini semangat inklusif dan kolaboratif dihadirkan. Hasilnya, melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, para petani menjadi makin siap mengatasi tantangan secara lebih taktis dan efektif.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyebutkan, langkah Kadin Bali mampu menumbuhkan pembinaan praktik pertanian secara berkelanjutan. Selain itu, Subak yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia, bisa terus dikembangkan dalam harmoni yang selaras dengan filosofi adat dan budaya setempat.

“Kadin melihat program Kelompok Tani Pola Organik dan sistem Subak Bali telah berhasil memajukan sektor pertanian yang berkelanjutan di Bali. Hal ini adalah bentuk ekonomi gotong-royong yang sangat baik. Saya berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lainnya untuk ikut menerapkan pertanian berkelanjutan,” kata Arsjad.

Kolaborasi ini mampu mengerek hasil sektor pertanian. Harga jual gabah tercatat mengalami peningkatan hingga lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Sementara, di Bumi Serambi Mekkah, Kadin Aceh mendukung pengembangan Konsorsium Bawang Merah Aceh. Program ini tak sekadar memberikan pembinaan untuk para petani bawang merah, tapi juga berkontribusi dalam membangun komunitas masyarakat secara berkelanjutan hingga mampu memberikan manfaat ekonomi.

Melalui pendekatan inovatif, Konsorsium Bawang Merah Aceh berhasil menjadikan komoditas ini sebagai stabilisator harga di sana.

Sistem pengaturan pola tanam dan penyediaan cold storage yang dilakukan Konsorsium bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), sanggup menekan harga bawang merah yang sangat tinggi.