Empat Program Kemitraan Inklusif Kadin Indonesia

JAKARTA ― Sebagai organisasi yang menjadi payung dunia usaha, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkomitmen terus mendorong kebangkitan ekonomi di berbagai bidang. Hal ini, terutama melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengungkapkan, selama ini UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, dengan kontribusi terhadap PDB mencapai lebih dari 60 persen.

Atas dasar itulah, Kadin memiliki fokus untuk mendukung pengembangan UMKM di Tanah Air. “Dukungan ini kami lakukan melalui berbagai inisiatif dengan model kemitraan yang inklusif agar UMKM naik kelas,” terang Arsjad.

Untuk mengerek performa ekonomi UMKM, kemitraan inklusif itu pun diwujudkan melalui berbagai program. Di antaranya, melalui model inclusive closed-loop atau pendampingan melekat.

Model kemitraan ini menjamin kerja sama multipihak yang tersinergi dari hulu hingga hilir. Mulai dari pemerintah, UMKM, akademisi, swasta, NGO dan pihak lainnya.

“Melalui model ini akan terbangun ekosistem kemitraan yang terbuka, adil dan berkelanjutan,” papar Arsjad.

Hingga saat ini setidaknya terdapat empat program kemitraan inklusif yang dikembangkan Kadin Indonesia:

Inclusive Closed-Loop untuk Pertanian

Program ini dikembangkan Kadin Indonesia sebagai legacy project dari ASEAN BAC 2023. Saat ini, sebanyak 2,4 juta petani yang berasal dari sekitar 15 ribu desa telah bergabung ke dalam program kemitraan Inclusive Closed-Loop bersama PISAgro, yang menjadi mitra strategis Kadin Indonesia.

Wiki Wirausaha

Ini merupakan platform digital yang berfungsi sebagai wadah bagi UMKM, perusahaan besar, pemerintah dan pemangku kepentingan lain. Program ini mendukung penuh UMKM untuk naik kelas dengan menghadirkan akses pasar, akses keuangan dan pengetahuan.

IKM Closed-Loop

Program ini dikembangkan Kadin Indonesia sejak 2022 bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian, dengan fokus pada pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM).

Hingga akhir 2023, Kadin Indonesia telah membina 37 IKM. Sementara pada semester II-2024, Kadin Indonesia akan membantu pelaku IKM untuk mendapatkan akses pendanaan pada perbankan.

Pengembangan IKM di Kawasan Industri

Bersama Kementerian Perindustrian, Kadin Indonesia juga bekerja sama memberikan akses infrastruktur yang lebih baik, dukungan logistik yang makin meningkat dan potensi insentif fiskal bagi IKM di Kawasan Industri Jababeka.