JAKARTA — Salah satu program prioritas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden adalah mengedepankan ekonomi hijau. Arsjad Rasjid, yang sekarang sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional GP, dalam perspektifnya membangun Indonesia ke masa depan juga memprioritaskan hal yang sama.
Arsjad mengatakan, Indonesia memiliki proyeksi positif pengembangan ekonomi hijau ke depan. Berbagai potensi dimiliki Indonesia, di antaranya energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, pariwisata alam, dan industri hijau.
Untuk energi terbarukan, Indonesia memiliki energi surya, energi angin, dan energi air. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga terbarukan. Upaya itu dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Di sektor pertanian berkelanjutan, Indonesia peningkatan produktivitas pertanian dilakukan dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, sektor pariwisata memiliki kekayaan alam yang melimpah, yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata alam. Pariwisata alam dapat menjadi sumber pendapatan yang penting bagi Indonesia, sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
“Saya selalu menekankan kepada pelaku usaha untuk segera melakukan transformasi industri hijau, dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti efisiensi sumber daya dan energi, pengurangan limbah, dan perlindungan lingkungan. Ke depan, industri hijau akan meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global,” ujar dia.
Arsjad menegaskan, kesamaan visi antara dirinya dan Ganjar terkait ekonomi hijau mendorong dirinya terlibat dalam proses politik. Hal ini dilakukan untuk memastikan adanya kelanjutan jangka panjang antara visi ekonomi hijau yang sudah dibangun saat ini dan ke depan.
Seperti diketahui, Indonesia telah berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 dan meningkatkan bauran energi terbarukan menjadi 23% pada tahun 2025.
Di sisi lanskap keuangan nasional, Indonesia memiliki taksonomi ekonomi hijau, yang mendorong pembiayaan diarahkan pada pengembangan ekonomi hijau.
“Dengan kekayaan yang kita miliki, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam ekonomi hijau. Langkah ini sangat bergantung [ada pemimpin yang bakal dipilih ke depan,” tegasnya.