KADIN dan Bloomberg NEF Buka Pelatihan Transisi Energi
JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama Bloomberg NEF atau BNEF meluncurkan program BNEF Academy Indonesia. Program ini akan memberikan latihan kepada para pemimpin bisnis menuju transisi energi.
“BNEF telah menjadi penyedia riset strategis dalam transisi menuju low carbon economy yang terkemuka. Kolaborasi yang kuat dengan organisasi internasional seperti BNEF tentu mendorong akselerasi transisi energi. Untuk masa depan Indonesia yang lestari,” kata Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, Selasa (6/9/2022)
BNEF Academy membawa para pemimpin bisnis Indonesia melalui program pendidikan eksekutif tingkat tinggi selama 5 minggu tentang pendorong utama, tren, dan peluang transisi energi. Kurikulum Akademi dirancang untuk membiasakan para pemimpin berpengalaman dengan konsep net zero dan transisi energi yang terjadi di seluruh dunia dan di Indonesia.
Selain sebagai penyedia penelitian strategis yang mencakup pasar komoditas global dan teknologi yang mendorong transisi ekonomi karbon, BNEF juga berfungsi untuk menjembatani perdagangan komoditas, strategi perusahaan, keuangan, dan kebijakan profesional serta menavigasi perubahan dan peluang.
Arsjad mengatakan transisi energi harus dilakukan dalam upaya menghindari dampak dari perubahan iklim yang mengakibatkan bencana global.
Arsjad mengatakan proses transisi energi tengah berlangsung di seluruh dunia. Banyak negara mulai melakukan pergeseran besar dari bahan bakar fosil ke sumber terbarukan. Namun, kata Arsjas, terdapat kesenjangan pembiayaan antara negara maju dan berkembang dalam upayanya mengatasi perubahan iklim.
Menurut dia, kesenjangan pembiayaan dalam mengatasi dampak perubahan iklim tersebut perlu diatasi melalui kolaborasi bersama antara negara maju dengan negara berkembang.
Selain persoalan pembiayaan, lanjut Arsjad, transfer pengetahuan dan teknologi juga diperlukan untuk membangun kapabilitas dan adopsi teknologi baru dalam bidang energi hijau serta digitalisasi di negara-negara berkembang.
Oleh karena itu, Arsjad mengajak semua pihak untuk ambil bagian dalam pengembangan ekonomi dan menahan laju emisi yang kian hari makin memprihatinkan.
Arsjad mengatakan KADIN Indonesia telah menginisiasi beberapa program yang selaras dengan target net zero emission 2060 itu. Salah satunya adalah KADIN net zero hub yang membantu perusahaan nasional dalam melakukan transisi menuju perusahaan bebas emisi karbon.
KADIN Net Zero Hub diketuai oleh Muhammad Yusrizki sebagai Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan KADIN. Yusrizki menyatakan inisiatif ini muncul karena KADIN Indonesia menyadari bahwa peran dan tanggung jawab swasta sama dengan peran pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
“KADIN Net Zero hub dibuat untuk membangun peran swasta bersama-sama secara kolaboratif membangun semua perusahaan di Indonesia menjadi perusahaan net zero,” ujar Yusrizki.
Yusrizki menjelaskan, KADIN Net Zero Hub bersifat inklusif. Semua perusahaan, besar dan kecil, bisa bergabung dalam KADIN Net Zero Hub.
KADIN Net Zero Hub, tambah Yusrizki, akan menjadi teman perjalanan perusahaan Indonesia memulai dan menuju perusahaan net zero. KADIN Net Zero Hub dapat berfungsi sebagai knowledge center, memberikan asistensi, misalnya membantu menghitung inventory emisi karbon serta membantu perusahaan dalam mendefinisikan inisiatifnya dalam upaya penurunan emisi.
KADIN Net Zero Hub juga menyiapkan ekosistem enablingnya. “Banyak enabler-enabler luar negeri dan Indonesia yang bentuknya misalnya bisnis, teknologi, jasa/service, atau finance,” ujar Yusrizki.
Yusrizki mengatakan KADIN Net Zero Hub didukung berbagai institusi global seperti World Resources Institute (WRI), Carbon Disclosure Project (CDP), Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). Institusi global lainnya akan menjadi partner KADIN Net Zero Hub seperti United Nations Development Programme (UNDP), World Wide Fund for Nature Inc. (WWF), dan Bloomberg New Energy Finance (BNEF).
Kata Yusrizki, ada banyak lembaga-lembaga keuangan, development agency yang ingin membantu proses dekarbonisasi di sektor swasta di Indonesia. “Jadi, KADIN Net Zero Hub ini merupakan sebuah kerja gotong royong,” kata Yusrizki.
Yusrizki menambahkan saat ini KADIN Net Zero Hub sudah memiliki partner 30 perusahaan. ”Semoga menjelang G20 Summit, kita sudah ada sekitar mendekati angka 100 perusahaan Indonesia yang memulai perjalanannya menuju net zero company,” ucap Yusrizki.