Kadin Dorong Transformasi Digital UMKM Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong transformasi digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Digitalisasi dapat membantu UMKM lebih mampu beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit.

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid mengatakan kebangkitan perekonomian Indonesia bisa dimulai dari dukungan berupa pendanaan maupun dukungan teknis lain kepada pelaku UMKM, misalnya transformasi digital.

Arsjad mengatakan industri retail di Indonesia mengalami pertumbuhan positif seiring dengan pemulihan kesehatan dan juga percepatan vaksinasi. Konsumsi dan daya beli masyarakat pun relatif meningkat. “Aktivitas penjualan eceran di Indonesia masih didominasi ritel tradisional,” kata Arsjad. “Retail tradisional seperti kios dan toko kelontong termasuk ke dalam UMKM retail tradisional paling rentan terhadap pandemi.”

Arsjad mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi pasar UMKM di Indonesia. Dari sisi lingkungan bisnis, tingkat formalisasi UMKM relatif rendah. Persoalan ini kerap muncul karena kesulitan dalam pendaftaran, proses pajak.

Adapun dari sisi produktivitas dan inovasi, banyak pelaku UMKM kurang keterampilan dan pengetahuan untuk untuk meningkatkan efisiensi. Tantangan lainnya adalah akses ke pasar logistik yang terfragmentasi, penetrasi perdagangan digital yang rendah, UKM tidak memiliki kemampuan ekspor.

“Kadin Indonesia mendorong ritel UMKM untuk ekspansi usaha dengan melakukan ekspor produk-produk lokal. Kadin juga memberikan layanan bantuan bagi UMKM untuk dapat mengekspor produk mereka melalui KADIN International Trading House,” ujar Arsjad.

Tantangan terberat adalah infrastuktur dan pendanaan. Banyak pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan terhadap akses bahan baku dan peralatan. Dari sisi pendanaan, 65% usaha mikro Indonesia tidak memiliki rekening bank karena kesulitan mengakses dukungan perbankan dasar.

Digitalisasi, kata Arsjad, dapat membantu meningkatkan resiliensi UMKM. Pengusaha dapat memanfaatkan inklusi keuangan digital untuk mengakses pendanaan. Financial Technology (Fintech) dapat memberikan sumber pembiayaan alternatif untuk segmen UMKM yang kurang terlayani. Fintech berpotensi dapat membantu menyediakan sumber pembiayaan alternatif bagi UMKM yang kurang terlayani, memfasilitasi pertumbuhan yang inklusif dan lebih kuat

Selain itu, pengusaha juga dapat mengadopsi e-commerce UMKM, dan meningkatkan penggunaan Industri 4.0 di UKM menengah hingga besar untuk meningkatkan produktivitas. Studi percontohan telah menunjukkan industri 4.0 berdampak pada peningkatan produktivitas 10-20%

Retail tradisional dapat diberdayakan dengan teknologi yang tepat untuk terhubung ke lebih banyak pelanggan, merampingkan operasional, transaksi tanpa kontak dan tanpa uang tunai, bahkan mengumpulkan data untuk meningkatkan akses ke pembiayaan.