KADIN Indonesia Ajak UMKM Manfaatkan Indonesia Trading House

JAKARTA–Sebagai rumah bagi semua pelaku usaha, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia memfasilitasi pelaku UKMK agar terhubung dengan pasar ekspor potensial di luar negeri. Terbaru, KADIN Indonesia menghubungkan produk dalam negeri dengan pasar ekspor di Swiss.

Hal tersebut diwujudkan dengan peresmian Indonesia Trading House (ITH), bekerja sama dengan Pasar Indonesia AG, beberapa waktu lalu. Pemilik Pasar Indonesia AG adalah Catharina Oehler, seorang diaspora Indonesia di Swiss, yang sudah berwirausaha sejak 1999.

Hadir dalam seremoni peresmian tersebut, Duta Besar RI untuk Indonesia dan Liechtenstein Muliaman Hadad, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Ketua Umum Koordinator I KADIN Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi, dan Pemilik Pasar Indonesia AG Catharina Oehler.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjas Rasjid mengatakan, pihaknya mendorong agar pelaku UMKM di Indonesia dapat memanfaatkan kerja sama yang sudah dirintis KADIN Indonesia untuk memasarkan barang-barangnya di luar negeri.

“Berkat bantuan duta besar Swiss dan warga diaspora di Swiss, pelaku UMKM seharusnya telah dimudahkan dalam memaafkan peluang merintis produk ekspor. Kami terbuka untuk memfasilitasi agar mereka bisa berjualan sesuai jalur saat ini,” ujar Arsjad.

Arsjad menambahkan, kerja sama serupa yang terus dilakukan, termasuk memperluas cakupan layaknya ITH dalam rangka mendukung bertumbuhnya pelaku UMKM. Namun, pihaknya juga mewanti-wanti agar produk yang dikirim merupakan produk berkualitas premium agar tidak mengecewakan.

Seperti diketahui, nilai ekspor UMKM Indonesia saat ini baru mencapai 15% dari total ekspor sejenis. Padahal, jumlah UMKM Indonesia saat ini dapat mencapai 64 juta pelaku usaha. Pelaku UMKM juga belum memanfaatkan platform digital untuk mendorong penjualan, termasuk ekspor ke luar negeri.

Arsjad menegaskan, pihaknya menyadari bahwa UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Selain fokus ke pasar dalam negeri, tidak ada salahnya pelaku UMKM dapat memasuki pasar ekspor untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi.

“Kami akan terus dorong agar mereka bisa masuk ke pasar global. Ini juga jadi kesempatan baik untuk belajar dan meningkatkan kualitas usaha,” kata dia.