KADIN Indonesia: Hilirisasi Bakal Pacu Investasi ke Indonesia

JAKARTA–Pemerintah terus memberikan sinyal melarang ekspor sejumlah komoditas demi memacu hilirisasi di Indonesia. Kebijakan tersebut bakal meningkatkan nilai tambah dan investasi di dalam negeri, demi memacu pertumbuhan ekonomi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, hilirisasi bakal memberikan nilai tambah ekonomi yang luar biasa bagi Indonesia. Hal ini karena Indonesia memiliki berbagai mineral dan potensi energi terbarukan yang besar.

Hilirisasi tersebut, kata dia, tidak dapat berdiri sendiri apabila tidak diikuti oleh kebijakan lain yang konsisten. Kebijakan tersebut, antara lain larangan ekspor untuk sejumlah komoditas maupun kebijakan kendaraan listrik.

“Kita harus melakukan hilirisasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus bukti dukungan terhadap pencapaian Net Zero Emission. Hilirisasi bakal akan memacu industri kendaraan listrik bertumbuh, dan hal ini baik bagi Indonesia dalam rangka menurunkan emisi gas rumah kaca,” ujar Arsjad.

Arsjad menambahkan, pihaknya meyakini bahwa investasi akan datang seiring dengan konsistensi pemerintah terhadap kebijakan hilirisasi. Pasalnya, investasi di dalam negeri akan bergerak sejalan dengan prioritas pemerintah tersebut. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik sebagai strategi utama hilirisasi, misalnya, akan menarik investasi ke dalam negeri. Apalagi, Indonesia telah menetap target menghadirkan 25% kendaraan listrik dari total penjualan pada 2030.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah sudah memiliki peta jalan industri hilirisasi. Mengacu pada peta jalan hilirisasi tersebut, pemerintah menetapkan total nilai investasi sebesar US$545,3 miliar hingga 2040 atau sekitar Rp8.159 triliun.

Bahlil menegaskan, hilirisasi nikel yang sudah berjalan akan menjadi landasan untuk hilirisasi di sektor lainnya, seperti untuk komoditas bauksit, timah, tembaga, minyak dan gas, maupun perkebunan, perikanan, dan pangan.

Arsjad menambahkan, pihaknya menyambut baik peta jalan hilirisasi tersebut dan akan mendorong swasta untuk menyesuaikan strategi bisnis, industri, dan investasi sesuai dengan peta jalan tersebut. Langkah pemerintah itu bakal menjadi landasan yang kokoh dalam pertumbuhan ekonomi ke depan.