JAKARTA–Memenuhi janji pada pemerintah, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyerahkan peta jalan Indonesia Emas 2045 versi pelaku usaha.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, peta jalan Indonesia Emas 2045 bersumber pada empat pilar utama.
Pilar pertama adalah mencapai ketahanan pangan dan kesehatan, kedua kesejahteraan yang inklusif melalui pembangunan sektor-sektor strategis, ketiga, mendorong inklusivitas melalui pemberdayaan masyarakat rentan, dan keempat kebelanjutan melalui dekarbonisasi industri dan elektifikasi kendaraan.
Selain keempat pilar tersebut, Indonesia memerlukan aspek pendukung utama, di antaranya ketangguhan sumber daya manusia, pembangunan infrastuktur yang menjamin konektivitas, inovasi digital yang masif, dan regulasi serta birokrasi yang mendukung.
“Pangan dan kesehatan menjadi pilar penting karena kita tidak mungkin bisa membangun dan mencapai pertumbuhan yang eksponensial dengan masyarakat yang lapar dan sakit-sakitan. Perang terhadap stunting harus menjadi dasar dari upaya membangun ketangguhan generasi mendatang,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, bonus demografi yang sudah dinikmati Indonesia saat ini harus disikapi dengan hati-hati. Pembangunan manusia itu menjadi penting dan sangat menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan. Karena sumber daya manusia yang lemah bakal membawa masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.
“Kita perlu keluar dari jebakan ini agar Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan mencapai visi Indonesia 2045,” katanya.
Di lain pihak, keberlanjutan melalui dekarbonisasi adalah tantangan tersendiri. Indonesia masih berada di era transisi, antara industri yang konvensional, tradisional, dan industri 4.0. Digitalisasi dan teknologi memainkan peranan penting di masa transisi tersebut, dan transformasi energi menuju energi bersih bukanlah sesuatu yang murah.
“Keberlanjutan memang penuh tantangan, tetapi kita harus konsisten lakukan. Karena keberlanjutan adalah masa depan dan harapan Indonesia. Walaupun penuh tantangan, Indonesia harus bisa melalui tantangan tersebut,” tegas dia.