KADIN Targetkan Minimal 100 Perusahaan Gabung Net Zero Hub Jelang G20

JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menargetkan minimal 100 perusahaan yang akan menjadi partner dalam program KADIN Net Zero Hub menjelang G20 Summit di Bali pada 15-16 November 2022. Program itu merupakan inisiatif KADIN Indonesia untuk membantu dan mengakselerasi perjalanan perusahaan Indonesia menjadi net zero company.

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid mengatakan KADIN Net Zero Hub merupakan upaya mewujudkan target pemerintah yang mencanangkan nol emisi karbon atau net zero emission pada tahun 2060.

“Net zero emission 2060 bukan sekadar wacana. Komitmen dekarbonisasi benar-benar kita wujudkan demi mewujudkan pembangunan nasional yang sustainable. Tapi upaya ini tidak mudah dengan keterbatasan pendanaan, pengetahuan, teknologi dan SDM saat ini,” kata Arsjad.

Arsjad menambahkan, KADIN Indonesia telah menginisiasi beberapa program yang selaras dengan target net zero emission 2060 itu. Salah satunya adalah KADIN net zero hub yang membantu perusahaan nasional dalam melakukan transisi menuju perusahaan bebas emisi karbon.

“Kita menemui jalan yang panjang untuk mewujudkan target net zero emission 2060. Tanpa kolaborasi lintas sektor, upaya untuk mencapai net zero emission bisa jadi sebatas angan-angan,” ujar Presiden Direktur Indika Energy Tbk ini.

KADIN Net Zero Hub diketuai oleh Muhammad Yusrizki sebagai Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan KADIN. Yusrizki menyatakan inisiatif ini muncul karena KADIN Indonesia menyadari bahwa peran dan tanggung jawab swasta sama dengan peran pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.

“KADIN Net Zero hub dibuat untuk membangun peran swasta bersama-sama secara kolaboratif membangun semua perusahaan di Indonesia menjadi perusahaan net zero,” ujar Yusrizki.

Yusrizki menjelaskan, KADIN Net Zero Hub bersifat inklusif. Semua perusahaan, besar dan kecil, bisa bergabung dalam KADIN Net Zero Hub.

KADIN Net Zero Hub, tambah Yusrizki, akan menjadi teman perjalanan perusahaan Indonesia memulai dan menuju perusahaan net zero. KADIN Net Zero Hub dapat berfungsi sebagai knowledge center, memberikan asistensi, misalnya membantu menghitung inventory emisi karbon serta membantu perusahaan dalam mendefinisikan inisiatifnya dalam upaya penurunan emisi.

KADIN Net Zero Hub juga menyiapkan ekosistem enablingnya. “Banyak enabler-enabler luar negeri dan Indonesia yang bentuknya misalnya bisnis, teknologi, jasa/service, atau finance,” ujar Yusrizki.

Yusrizki mengatakan KADIN Net Zero Hub didukung berbagai institusi global seperti World Resources Institute (WRI), Carbon Disclosure Project (CDP), Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). Institusi global lainnya akan menjadi partner KADIN Net Zero Hub seperti United Nations Development Programme (UNDP), World Wide Fund for Nature Inc. (WWF), dan Bloomberg New Energy Finance (BNEF).

Kata Yusrizki, ada banyak lembaga-lembaga keuangan, development agency yang ingin membantu proses dekarbonisasi di sektor swasta di Indonesia. “Jadi, KADIN Net Zero Hub ini merupakan sebuah kerja gotong royong,” kata Yusrizki.

Yusrizki menambahkan saat ini KADIN Net Zero Hub sudah memiliki partner 30 perusahaan. ”Semoga menjelang G20 Summit, kita sudah ada sekitar mendekati angka 100 perusahaan Indonesia yang memulai perjalanannya menuju net zero company,” ucap Yusrizki.