Kadin untuk Indonesia: Dari Peta Jalan Indonesia Emas Hingga White Paper Kebijakan Ekonomi

JAKARTA – Sebagai organisasi induk para pelaku usaha, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia selalu berkolaborasi dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan nasional. Kolaborasi tersebut tidak hanya pada tataran implementasi, tetapi juga di ranah kebijakan.

Setelah mempersembahkan buku Peta Jalan Indonesia Emas 2045 kepada Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September tahun lalu, KADIN Indonesia di bawah pimpinan Ketua Umum Arsjad Rasjid bakal menyerahkan White Paper yang berisikan usulan dan rekomendasi dunia usaha kepada pemerintahan baru.

“Dalam perspektif pelaku usaha, ada tiga isu utama ekonomi yang perlu mendapatkan perhatian saat ini dan lima tahun ke depan. Ketiga itu tersebut adalah optimalisasi sektor-sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan, penguatan kapasitas UMKM nasional, dan peningkatan kesejahteraan kelas menengah,” ujar Arsjad yang sudah memimpin KADIN Indonesia sejak 2021 hingga 2026 mendatang.

Arsjad menambahkan, white paper tersebut merupakan masukan dari berbagai pihak, di antaranya dari KADIN Daerah seluruh Indonesia, asosiasi sektoral, pengusaha luar yang sudah berinvestasi di Indonesia, dan KADIN internasional.

White Paper tersebut diharapkan dapat membantu pemerintahan baru untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 sekaligus menyukseskan implementasi Asa Cita dan 17 program prioritas Prabowo-Gibran.

Sebelumnya, KADIN Indonesia juga telah menyusun Peta Jalan Indonesia Emas 2045. Pada dokumen tersebut dinyatakan bahwa untuk menjadi negara maju dan lepas dari jebakan negara kelas menengah (middle incomen trap), ada 4 pilar strategis yang perlu diperhatikan Indonesia.

Pilar pertama adalah peningkatan resiliensi terutama kesehatan dan ketahanan pangan, pilar kedua adalah mendorong kesejahteraan dengan mengembangkan sektor bernilai tinggi, pilar ketiga terkait penguatan iklusi dalam bentuk perhatian yang holistik terhadap kebutuhan masyarakat di semua lapisan, termasuk masyarakat yang rentan.

Sementara itu, pilar keempat adalah memajukan keberlanjutan dengan mendorong Indonesia menjadi rujukan dalam hal dekarbonisasi, mendorong pembangunan pusat green house business terbesar di dunia, dan mencapai Net Zero pada 2060.

Arsjad mengatakan, pemerintah telah menetapkan visi besar Indonesia Emas 2045 dan dunia usaha wajib menyesuaikan dengan visi pemerintah tersebut. Sebagai organisasi yang terus berkolaborasi dengan pemerintah, peta jalan tersebut menjadi upaya dunia usaha untuk membantu pemerintah mencapai visi besar tersebut.

“Peta Jalan Indonesia Emas 2045 merupakan sumbangsih KADIN Indonesia untuk kemajuan bangsa dalam mencapai visi sebagai negara maju dan ekonomi kekuatan terbesar ke-4 dunia,” katanya.

KADIN Indonesia di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid juga mengemban amanat 9 program strategis dalam membantu memajukan ekonomi Indonesia. 9 program prioritas KADIN Indonesia, di antaranya KADIN Cipta, Net Zero Hub, Keberlanjutan, Ibu Kota Negara, Vokasi, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Kesehatan, dan Cipta Kerja.

Dari 9 program strategis tersebut, KADIN Indonesia telah merampung 70 persen dari program-program turunan yang ditetapkan oleh masing-masing wakil ketua umum dan bidang. Sasaran KADIN Indonesia adalah mewujudkan Indonesia yang tangguh, sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan.