Kampanye Ganjar-Mahfud Usung Harapan Jutaan Rakyat
JAKARTA — Periode masa kampanye terbuka telah dimulai pada 21 Januari hingga 10 Februari 2024 mendatang. Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memastikan, masa krusial yang penuh dengan gegap gempita perjuangan untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md itu akan dihadirkan dengan mengusung harapan rakyat Indonesia.
Karena itu pula, kampanye terbuka Ganjar-Mahfud digelar dengan membawa tajuk Hajatan Rakyat—yang jika diartikan adalah harapan jutaan rakyat.
Arsjad bilang, selain membawa semangat kerakyatan, kampanye dalam konsep ini juga menghadirkan kegembiraan politik serta menggelorakan komitmen Ganjar-Mahfud untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
“Setiap kampanye terbuka kami pastikan akan dipenuhi rakyat, namun tetap mengikuti aturan yang ditetapkan KPU,” kata Arsjad.
Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra menjelaskan, semangat Hajatan Rakyat berangkat dari sosok Ganjar yang datang dari rakyat biasa dengan latar belakang sederhana.
Tak melupakan akar sejarahnya, Ganjar pun selalu berderap bersama rakyat. Ia mencontohkan, salah satu kedekatan mantan gubernur Jawa Tengah itu diwujudkan dengan menginap di rumah rakyat untuk mendengarkan curahan hati mereka, termasuk memberikan solusi atas berbagai masalah yang dialaminya.
”Kami mendengarkan pendapat masyarakat soal mas Ganjar. Di mata rakyat biasa, mas Ganjar adalah presidennya rakyat. Maka, konsep acara dibuat merakyat,” terangnya.
Mengawali kampenye terbuka, Minggu (21/1) lalu, Ganjar hadir di Bandung, Jawa Barat dan di Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara Senin (22/1), ia menghadiri Hajatan Rakyat yang digelar di Lampung.
Ganjar Pranowo menjelaskan, Bandung sengaja dipilih sebagai kota pertama untuk berkampanye terbuka karena terdapat jejak sejarah di sana. Di kota tersebut, presiden pertama Indonesia, Soekarno bertemu seorang petani bernama Marhaen. Kelak, sosok Marhaen inilah yang menginspirasi sepak terjang perjuangan Soekarno.
”Marhaen petani yang menghadapi kondisi sama dengan petani sekarang yang menghadapi pupuk susah dan hasil panen yang dibayar murah,” kata Ganjar.