Kinerja Ekspor Melemah, Pacu UMKM ke Rantai Pasok Global

JAKARTA–Kinerja ekspor Indonesia  yang melemah pada April 2023 harus menjadi alarm serius dan perlu segera disikapi di saat ekonomi global sedang melambat.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan nilai ekspor Indonesia pada April 2023 mencapai USD 19,29 miliar. Perolehan itu turun 17,26% dibanding nilai ekspor Maret 2023 (month-on-month/mom), serta lebih rendah 29,44% dibanding capaian April tahun lalu (year-on-year/yoy).

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru-baru ini menyentuh level 5% dipicu terutama oleh konsumsi domestik. Kinerja ekspor, sebagaimana dilangsir BPS, sedang dalam kondisi melesu akibat perlambatan ekonomi global.

Kondisi tersebut, kata Arsjad, sebaiknya tidak hanya melihat faktor musiman dengan membandingkan situasi normal, karena efeknya bisa semakin tertekan jika tidak dilakukan langkah antisipatif segera.

“Pasar alternatif dari yang selama ini sudah berjalan harus dibuka. Kita tidak mungkin selama bergantung pada negara tujuan ekspor saat ini yang lesu darah. Harus ada upaya bersama untuk menggalang kemitraan yang mampu menampung ekspor Indonesia,” ujar dia.

Dalam kunjungannya ke beberapa negara di luar ASEAN dalam rangka mempromosikan Indonesia dan ASEAN, Arsjad melihat ada berbagai potensi yang bisa digali untuk memperkuat bisnis dan industri di dalam negeri.

Namun, caranya adalah menawarkan kerja sama yang memang dibutuhkan, berkesinambungan, dan menjangkau masa depan. Salah satunya adalah isu pembangunan berkelanjutan, yang di dalamnya ada isu pokok net zero emission (NZE) dan UMKM.

Arsjad menegaskan, negara-negara sangat tertarik untuk berinvestasi di isu pembangunan berkelanjutan, yang salah satunya UMKM adalah tulang punggungnya. Dengan demikian, UMKM Indonesia dapat memperluas jaringan baru, menuju rantai pasokan global.

“UMKM Indonesia punya cerita kuat di belakangnya dan berbasis pada pengembangan masyarakat. Cerita ini menarik perhatian semua pihak untuk berkolaborasi. Kita harus bisa menangkap peluang tersebut,” tegas dia.