JAKARTA–Ketersediaan hunian bagi masyarakat kurang mampu menjadi perhatian serius calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Duet ini menarget akan membangun 10 juta rumah bagi masyarakat tidak mampu jika terpilih di Pemilu 2024.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengungkapkan, program tersebut merupakan bentuk komitmen paslon nomor urut 3 itu terhadap masyarakat miskin. Program tersebut meliputi pembangunan hunian baru hingga renovasi.
“Program Rumah Kita menyiapkan 10 juta hunian. Caranya dengan pembangunan hunian baru atau renovasi seperti rumah sederhana, rusunami, rusunawa, disertai ketersediaan lahan yang strategis dan terjangkau dari pusat perekonomian serta transportasi umum,” kata Arsjad.
Arsjad menjelaskan, program tersebut terutama ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pekerja sektor informal, buruh, dan anak muda dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah.
Komitmen untuk menyediakan rumah layak huni bukan hanya sekedar janji tanpa bukti. Ganjar telah menunjukkan komitmen tersebut semasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Salah satu program yang diluncurkan Ganjar semasa menjadi Gubernur Jawa Tengah, yakni bantuan rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RLTH). Hingga tahun 2022, Ganjar berhasil menuntaskan target 11.417 unit RLTH. Hingga akhir bulan Juni tahun 2023, Pemprov Jawa Tengah telah merealisasikan 6.557 unit RTLH.
Tak hanya itu, Ganjar juga menggagas program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’. Program yang berarti ‘Beli Tanah Dapatkan Rumah’ itu, menawarkan rumah tanpa uang muka dan tanpa angsuran. Program tersebut disambut baik oleh warga Jateng yang ingin memiliki rumah kini menjadi kenyataan.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah melaporkan bahwa pada tahun pertama, program ini menyediakan 200 unit, diikuti oleh 186 unit pada tahun 2021, dan 253 unit pada tahun 2022. Program ini berencana untuk membangun 615 unit lagi pada tahun 2023.
Anggota TPN Ganjar-Mahfud MD, Achmad Baidowi mengatakan, program ’10 juta hunian’ memang difokuskan untuk masyarakat yang tidak mampu. Terutama masyarakat yang masih belum memiliki rumah.
“Skema yang memudahkan, yang tidak memberatkan masyarakat dan tidak membebani anggaran negara, tentu kita carikan solusinya,” ujar dia.
Politisi yang akrab disapa Awiek itu menjelaskan bahwa program rumah untuk rakyat ini akan dibangun secara merata. Ganjar-Mahfud tidak ingin pembangunan hanya dilakukan di Pulau Jawa. Menurut dia, pemerataan harus dilakukan agar tak terjadi ketimpangan.