Komitmen Memperkuat Ekonomi Syariah Indonesia

JAKARTA — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menyebutkan, Indonesia potensial dalam mengembangkan ekonomi berbasis syariah. Potensi itu, utamanya, karena Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia.

Untuk mengembangkan potensi tersebut, Arsjad yang juga Ketua Dewan Penyantun dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), memberikan dukungan penuh untuk memperkuat ekonomi syariah di Tanah Air.

Arsjad menegaskan, saat ini ia terus mendorong Kadin untuk bisa semakin melibatkan diri di dalam pengembangan sektor ini. Tak hanya di dalam negeri, namun juga di kancah internasional. Ia menargetkan Kadin bisa turut duduk bersama dan aktif di sana.

“Kalau kita tidak berpartisipasi dalam diskusi internasional, nanti ketinggalan,” tutur Arsjad.

Menurut Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk ini, langkah tersebut penting dilakukan agar Indonesia tidak ketinggalan, bahkan bisa terus memaksimalkan potensi market syariahnya yang sangat besar.

Ia juga menekankan, untuk bisa membentuk sebuah ekosistem ekonomi berbasis syariah, diperlukan kolaborasi dari semua pihak. Mulai dari pemuka agama hingga para akademisi. Ikhtiar ini, disebut Arsjad, mutlak diperlukan di tengah kemajuan zaman yang semakin cepat.

Arsjad optimistis Indonesia mampu mewujudkan cita-cita emasnya. Terlebih saat ini pemerintah telah menetapkan visi Indonesia Emas 2045, dengan target menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

“Negara kita bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga tradisi, budaya, agama, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Untuk itulah, diperlukan kolaborasi untuk memberdayakan semua pihak. Termasuk menemukan cara untuk menghapuskan kemiskinan serta memeratakan kesejahteraan masyarakat Indonesia.