Konektivitas Pintu Masuk Indonesia Jadi Negara Maju

JAKARTA–Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan sejak 2015 harus dilandaskan pada visi konektivitas, yang menghubungkan semua wilayah sebagai potensi ekonomi. Transportasi menjadi salah satu yang memainkan peranan penting dalam konektivitas terutama menghubungkan daerah-daerah di Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, transportasi menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi, karena mendorong tumbuhnya sektor logistik. Konektivitas yang terhubung dengan biaya yang rendah dapat menjadi keunggulan tersendiri bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Negara-negara di kawasan tengah berlomba-lomba untuk menggenjot konektivitas dan menurunkan biaya logistik. Hal tersebut memberikan keunggulan dan daya tarik tersendiri bagi investasi. Konektivitas yang kuat dengan penyanggah logistik berbiaya rendah bakal menyuntik akselerasi pertumbuhan ekonomi, dengan tingkat konsumsi yang tinggi.

“Indonesia memiliki pasar yang besar dan konsumsi domestik masih menjadi andalan pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadi lirikan dari negara-negara lain. Namun, konektivitas Indonesia harus terus diperkuat, baik ke dalam maupun ke luar, untuk memposisikan Indonesia secara strategis dalam mencapai Indonesia Maju,” ujar dia.

Arsjad menegaskan, sejak 2015 hingga tahun ini, pembangunan infrastruktur di Indonesia terus mendukung visi Indonesia Maju. Jalan tol telah meningkat 18 persen, jumlah pelabuhan 4 persen, dan bandara meningkat 5 persen.

“Pembangunan infrastruktur tersebut tidak akan ada artinya bagi Indonesia Emas apabila tidak dilandasi dengan visi utama membangun konektivitas,” kata dia.

Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 2.400-an proyek. Proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai sektor, antara lain transportasi 1.000-an proyek, energi 500-an proyek, telekomunikasi 200-an proyek, perumahan 200-an proyek, dan sanitasi 500-an proyek.

Arsjad menambahkan, pembangunan infrastruktur akan memberikan manfaat dan nilai tambah besar bagi perekonomian nasional. Namun, hal itu bergantung dari kebijakan turunan yang mampu menghidupkan ekonomi sekitar dengan memanfaatkan konektivitas yang ada. Tujuan besar dari infrastuktur adalah memberikan pintu masuk bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.