JAKARTA–Bonus demografi yang dimiliki Indonesia akan menjadi malapetaka kalau tidak diimbangi dengan penciptaan lapangan pekerjaan. Paslon 3 Ganjar Mahfud berkomitmen menciptakan 17 juta lapangan pekerjaan untuk menyerap bonus demografi Indonesia.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menghindari bencana demografi karena angkatan kerja yang diproyeksikan mencapai 150-160 juta pada 2030. Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, masih ada 7,86 juta orang Indonesia yang menganggur pada Agustus 2023.
Jumlah itu setara dengan 5,32% dari total angkatan kerja di Indonesia yang sebanyak 147,71 juta orang. Persentasenya pun menjadi yang tertinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Selain itu, tenaga kerja Indonesia masih didominasi oleh sektor informal. BPS mencatat, ada 82,67 juta orang yang bekerja di sektor tersebut. Proporsinya mencapai 59,11% dari total penduduk bekerja di dalam negeri.
Arsjad menjelaskan, Ganjar-Mahfud sudah berkomitmen menciptakan dua juta lapangan kerja di sektor agrikultur. Kemudian, sebanyak delapan juta lapangan kerja akan dibuka di industri baru hasil industrialisasi dan hilirisasi. Ada pula tujuh juta lapangan kerja baru di sektor jasa dan perdagangan.
“Semua Pasti Kerja itu penciptaan 17 juta lapangan kerja baru untuk memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun,” kata dia.
Dalam beberapa kesempatan, Ganjar menjelaskan, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk naik kelas.
Melalui program 1 keluarga miskin 1 sarjana, dirinya ingin mengangkat perubahan hidup masyarakat miskin. Sarjana di keluarga tersebut dapat menjadi harapan baru melalui jaminan pekerjaan lebih baik yang dijalani.
“Kami juga tidak pernah melupakan masyarakat yang rentan, seperti kaum disabilitas, usia lanjut, dan kaum perempuan. Semua pasti kerja untuk kesejahteraan Indonesia,” kata dia.