BALI–Forum Business 20 diharapkan semakin meningkatkan kesadaran pengusaha untuk ikut andil dalam transisi energi menuju emisi nol karbon. KADIN Indonesia sebagai penyelenggara B20 Indonesia saat ini tengah mempersiapkan puncak kegiatan B20 atau B20 Summit yang diselenggarakan pada 13-14 November di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Indonesia.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad mengatakan komitmen net zero emission menjadi tolok ukur dari keberhasilan mewujudkan legacy G20 dan B20 terkait transisi hijau.
“Legacy yang dihasilkan B20 akan memastikan pekerjaan besar melalui presidensi tahun ini tidak hanya sekedar rekomendasi private sector kepada pemerintah saja, tetapi juga akan menjadi program nyata untuk diimplementasikan sehingga bermanfaat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dunia yang inklusif,” ujar Arsjad dalam acara press gathering di Bali, Kamis (10/10/2022).
Arsjad menambahkan, Legacy Programs B20 Indonesia diyakini akan memberikan dampak untuk menjawab isu penting dunia yakni transisi hijau, pertumbuhan inklusif, layanan sehat yang adil dalam jangka panjang. Legacy dalam sektor ini adalah Carbon Center of Excellence sebagai knowledge sharing hub dan practice sharing center untuk mengembangkan pasar karbon sukarela sebagai sumber pembiayaan alternatif. Legacy program B20 Indonesia ini dapat dilanjutkan oleh India sebagai pemegang Presidensi B20 tahun 2023.
Selain Carbon Center of Excellence, legacy juga memuat B20 Wiki, One Global Women Empowerment (OGWE) yang membantu kewirausahaan perempuan, serta Global “One Shot” Campaign yang bertujuan menyediakan infrastruktur yang relevan untuk mitigasi krisis kesehatan di masa depan.
Arsjad mengatakan, pengembangan industri hijau dan transisi energi ini penuh tantangan. Beberapa tantangan antara lain pendanaan, capacity building dan teknologi. Segala tantangan itu dapat diatas dengan kolaborasi antara publik dan swasta dengan terus menerus menciptakan inovasi dan dukungan regulasi yang baik.
KADIN Indonesia sudah membentuk KADIN Net Zero Hub, platform yang menjadi hub untuk berbagi pengetahuan tentang transisi energi dan membantu sektor bisnis-publik mencapai nol emisi demi pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Saat ini, sudah ada 60 perusahaan yang tergabung dalam KADIN Net Zero Hub.
“Forum B20 diharapkan dapat meningkatkan engagement dengan pengusaha menuju transisi hijau,” kata ketua KADIN Net Zero Hub Muhammad Yusrizki.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt mengatakan komitmen menuju nol emisi karbon itu perlu mendapat dukungan semua kalangan, termasuk pembiayaan. HSBC memberikan komitmen penuh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam melakukan transisi energi serta pembangunan berkelanjutan. “Sebenarnya bukan hanya komitmen bagi Indonesia, tetapi seluruh dunia,” ujarnya.
HSBC menyediakan dana senilai US$1 triliun secara global untuk membantu proses transisi energi. Di Indonesia, HSBC memiliki program pinjaman hijau untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di tanah air.
HSBC telah memberikan pinjaman ramah lingkungan sebesar Rp27 miliar kepada PT Eco Paper Indonesia (ECO), sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan dan produksi limbah kertas daur ulang menjadi berbagai grade kertas coklat untuk digunakan kembali oleh industri konversi kertas.
Mendukung kelancaran pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berdampak signifikan membantu negara mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan memitigasi dampak perubahan iklim,” kata Francois.