JAKARTA–Momen libur Idul Fitri tahun ini berpotensi menggerakkan pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perputaran uang lebaran yang diperkirakan mencapai Rp157 triliun akan mengerek laju ekonomi paruh pertama 2024.
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, mobilitas masyarakat selama libur Lebaran membawa berkah tersendiri bagi ekonomi di daerah. Salah satu yang mendapat keuntungan adalah para pelaku UMKM di daerah, terutama yang bergerak di sektor transportasi, logistik, penginapan, maupun makanan dan minuman.
“Saya mendorong agar masyarakat yang melakukan mudik untuk memprioritaskan produk-produk UMKM di sela-sela merayakan lebaran dengan tradisi mudik ke kampung halaman. Jika ingin membawa buah tangan, ada banyak produk UMKM khas kampung halaman yang bisa dibeli,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, produk dalam negeri yang dipasarkan pelaku UMKM tidak kalah dengan produk impor. Beberapa produk UMKM bahkan telah dipasarkan di luar negeri dan mendapat sambutan hangat di pasar luar negeri.
“Saya tidak pernah ragu dengan produk dalam negeri. Banyak produk berkualitas yang tidak kalah dari produk impor. Kita wajib mendukung produk UMKM,” katanya.
Arsjad menyebutkan, UMKM tak hanya menjadi salah satu penunjang kesejahteraan masyarakat. Di tengah budaya kewirausahaan yang kian berkembang pesat, UMKM juga telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Arsjad menambahkan, pihaknya juga meminta pemerintah untuk berpihak pada pelaku UMKM dengan memperketat pasar impor yang dapat membunuh produk dalam negeri. Momentum Ramadan harus menjadi momentum pertumbuhan pelaku UMKM dalam negeri, dan bukan produk impor.
Karena itu, pengendalian terhadap impor dan proteksi pasar dalam negeri harus diberlakukan tegas agar UMKM dapat berkontribusi maksimal untuk ekonomi nasional.