Melalui Empat Program Unggulan, Kadin Sukses Pacu UMKM Naik Kelas
JAKARTA – UMKM naik kelas merupakan salah satu prioritas KADIN Indonesia di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid. Hal ini berangkat dari visi KADIN Indonesia yang seyogyanya hadir untuk semua pengusaha, baik skala kecil, menengah, maupun besar.
”UMKM itu tulang punggung perekonomian Indonesia dan masuk dalam peta jalan Indonesia Emas 2045. Kami terus fokus untuk membantu UMKM naik kelas melalui berbagai program,” ujar Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN Indonesia periode 2021 – 2026.
Untuk mendorong UMKM di daerah berkembang, program unggulan KADIN Indonesia tahun lalu adalah Kadin Impact Award (KIA). Program tersebut mendorong sinergi KADIN se-Indonesia untuk memperkuat UMKM.
”KIA adalah wujud sinergitas KADIN Indonesia dengan KADIN Provinsi, Kabupaten/Kota dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan UMKM,” tegas Arsjad.
Ketua Program Kelompok Tani Pola Organik dalam Sistem Subak dari Provinsi Bali I Gusti Ngurah Rai Sutanegara mengapresiasi program KIA tersebut. Berkat dukungan Kadin Bali, tidak hanya sistem perairan yang ditingkatkan, tetapi juga pengetahuan petani tentang produk pertanian dan keuangan.
“Dampaknya luar biasa, memberikan stabilitas dan kemajuan dalam pertanian organik yang kami jalankan, dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup para petani,” katanya.
Ketua Program Cakra Desa dari Provinsi Jawa Barat Haerul Tanam juga merasakan manfaat besar dari kontribusi Kadin Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian di sejumlah desa di Jawa Barat.
“Program Cakra Desa, yang fokus pada pemberdayaan petani lokal melalui pendampingan, penyediaan sarana produksi, akses pasar, dan logistik, telah mendorong kemajuan nyata,” jelasnya.
Dari KIA, 114 program unggul dari berbagai daerah terjaring. Masing-masing menunjukkan kolaborasi dan inovasi yang kuat antara KADIN daerah dan pelaku UMKM, yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pelaku UMKM.
Selain KIA, KADIN Indonesia juga memiliki program inklusif kolaboratif yang diberi nama pendampingan melekat atau inclusive closed-loop.
Arsjad mengatakan, inisiatif ini bertujuan mengajak swasta maupun pemerintah untuk bekerja sama dengan UMKM. Kolaborasi ini akan menguatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan UMKM sebagai tulang punggung.
Saat ini, sekitar 2,4 juta petani dari 15 ribu desa telah bergabung dalam program kemitraan inclusive closed-loop bersama PISAgro, yang menjadi mitra strategis KADIN Indonesia.
Hingga akhir 2023, Kadin Indonesia telah membina setidaknya 37 IKM. Pada semester kedua 2024, Kadin Indonesia juga akan membantu para IKM untuk mendapatkan akses pendanaan ke perbankan.
Sementara itu, program lain adalah Wiki Wirausaha, yang mewadahi UMKM, perusahaan besar, pemerintah, hingga pembangku kepentingan. Pelaku UMKM yang tergabung akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan hingga akses permodalan sekaligus membangun jejaring.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2022, lebih dari 600 UMKM yang telah bergabung dan merasakan manfaatnya.
Program lain adalah WikiExport yang bertujuan membuka askes pasar global. Lebih dari 200 UMKM yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan ekspor bersertifikat melalui platform wikiexport.JP (wiki learn) dan wiki Do yang telah siap melakukan business matching dengan potential buyer maupun mitra luar negeri.
Dengan program tersebut, Kadin telah mendampingi 9 UMKM untuk melakukan business matching di Tokyo, Jepang. Estimasi ekspor UMKM ke Jepang dari kegiatan tersebut sebesar US$1 juta.
”Kami akan terus fokus membantu pelaku UMKM untuk naik kelas melalui berbagai inisiatif tersebut. Upaya kami adalah melibatkan semua pihak agar tercipta ekonomi yang inklusif,” kata dia.