JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid menyambangi Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Paus Fransiskus, di kediamannnya di Vatican, Roma, pada pekan ini.
Kehadiran Arsjad Rasjid, yang juga adalah Ketua Yayasan 5P, adalah ingin memantapkan peta jalan 5P yang sudah disepakati bersama, dalam dialog tiga pihak, antara dirinya, Paus Fransiskus, serta Presiden COP-24 dan Mantan Menteri Iklim & Lingkungan Polandia Michal Kurtyka, pada November tahun lalu.
Arsjad mengatakan, panggilan untuk menghadirkan bumi dan masa depan yang lebih baik harus menjadi sikap bersama dan membutuhkan aksi nyata untuk menggerakkan keterlibatan masyarakat global mewujudkan visi dunia yang hijau dan berkelanjutan.
Yayasan 5P, yang lahir dari keprihatinan atas ancaman pemanasan global (global warming), berkomitmen untuk terus mendukung perubahan mendasar dunia yang bertumpu pada lima prinsip utama, yakni Peace (Perdamaian), Prosperity (Kesejahteraan), People (Masyarakat), Planet (Bumi), dan Partnership (Kolaborasi inklusif).
Pada kesempatan tersebut, Arsjad Rasjid, yang juga adalah President Direktur & CEO Indika Energy, mendonasikan 10 (sepuluh) unit Alva Motor, kendaraan listrik roda dua, dalam rangka mengkampanyekan transisi energi bersih melalui pemanfaatan kendaraan listrik dimulai dari lingkungan kepausan di Vatican, Roma.
“Vatican memiliki peran sentral dalam dialog kemanusiaan dan lingkungan yang menjangkau seluruh dunia, termasuk berkomunikasi secara intens dengan masyarakat global lintas suku, agama, dan ras. Kerja sama dengan Vatican akan membawa 5P menjadi kiblat global dalam mengkampanyekan masa depan dunia yang lebih baik,” ujar Arsjad.
Arsjad mengatakan, 5P tidak sekedar slogan, tetapi lahir dari keutamaan masyarakat Indonesia, yang berbeda-beda tetapi tetap satu. Perdamaian yang ditunjukkan Indonesia harus menjadi contoh bagi dunia dalam mengelola berbagai perbedaan.
Indonesia juga memiliki potensi sebagai pemimpin global dalam hal transisi energi bersih. Hal ini karena Indonesia memiliki kekayaan energi baru terbarukan, termasuk komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission, salah satunya dengan mengedepankan kendaraan listrik.
“Pemulihan dunia dari ancaman perubahan iklim, peperangan, dan tindakan ketidakadilan yang tiranik membutuhkan aksi nyata yang bersumber pada nilai-nilai moral, spiritual, dan agama. Semua agama bersumber pada ajaran mengasihi sesama dan dunia, dan itulah pintu masuk untuk membangun komitmen bersama dalam memerangi pemanasan global, perang, dan ketidakadilan yang masih terjadi,” kata dia.
Sementara itu, Paus Fransiskus menegaskan, 5P merupakan panggilan yang mendesak bagi semua pihak untuk terlibat dalam setiap tindakan nyata dalam menghentikan krisis ekologi dan krisis nilai di tengah masyarakat. Dengan cara demikian, 5P menawarkan harapan nyata bagi generasi yang akan datang.
“Perbedaan yang datang dari budaya dan agama harus dilihat sebagai kekuatan dan bukan faktor yang melemahkan, apalagi sampai merusak lingkungan dan tatanan dunia. Dunia membutuhkan komitmen kita untuk memulihkan ciptaan Tuhan sebagaimana sumber asalnya yang penuh kasih dan perdamaian,” tegas Paus Fransiskus.