Menagih Janji Korea Selatan untuk Kendaraan Listrik Indonesia

JAKARTA–Lawatan sebagai pemegang mandat Keketuaan ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 akhirnya menyinggahi negeri ginseng Korea Selatan. Dengan komitmen ASEAN yang ingin meningkatkan komitmennya terhadap Net Zero Emission, delegasi ASEAN BAC 2023 mengundang Korea Selatan untuk mengembangkan kendaraan listrik di ASEAN, terutama di Indonesia.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid, yang juga Ketua ASEAN BAC 2023, mengatakan, Korea Selatan memiliki perusahaan-perusahaan otomotif, terutama kendaraan roda empat yang telah memiliki reputasi positif di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.

Dengan komitmen Indonesia yang sudah bertekad membangun industri kendaraan listrik, peluang tersebut seharusnya ditangkap oleh pengusaha-pengusaha dari Korea Selatan. Apalagi, Indonesia memiliki sejumlah keunggulan, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya alam.

“Kami meyakinkan pelaku usaha, industri, dan pemerintah Korea Selatan untuk berada di garda depan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen itu sebenarnya sudah dinyatakan Korea Selatan di G20 pada akhir tahun lalu. Saatnya menagih janji yang sudah diungkapkan Korea Selatan,” ujar dia.

Arsjad menambahkan, kerja sama perdagangan di bidang kendaraan listrik antara Indonesia dan Korea Selatan dipastikan bakal menguntungkan. Pasalnya, Indonesia dan Korea Selatan telah memiliki perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) pada Agustus 2022.

Dalam kesepakatan tersebut, kedua negara menghilangkan sejumlah besar tarif yang membebani kerja sama dagang di sektor pertanian, perikanan, perindustrian, dan otomotif. Hal ini tentu saja dapat menjadi momentum emas dalam mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia.

“IK-CEPA merupakan landasan yang kuat dalam mewujudkan kerja sama untuk industri kendaraan listrik dan baterei. Momentum tersebut harus digunakan, apalagi didukung oleh negara-negara ASEAN lainnya,” katanya.

Dalam kerangkan 50 tahun tersebut, kerja sama nyata dalam berbagai proyek di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat, sekitar 2.000 perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia. Selain itu, transaksi perdaganganantara kedua negara juga terus tumbuh signifikan. Pada tahun 2022, total perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai USD 24,5 miliar, naik 33,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.