Mengajak Kamboja Ke Jalur Digitalisasi ASEAN

JAKARTA–Perhentian selajutnya dari roadshow Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia adalah negara yang dijuluki Land of the Khmer atau Kamboja. Rombongan KADIN Indonesia yang dipimpin oleh Ketua Umum Arsjad Rasjid bertemu dengan sejumlah tokoh pemerintah, pelaku industri, dan bisnis.

Di antara kunjungan itu, rombongan KADIN Indonesia berjumpa dengan Deputi Gubernur Bank Sentral Kamboja Chea Serey, Menteri Perdagangan Rath Saravuth, Menteri Pos & Telekomunikasi Cea Vandeth, Menteri untuk PM & Dewan Pembangunan Kamboja SOK Chenda Sophea, Menteri Senior Pemerintah Kerajaan Kamboja Ly Thuch, Ketua KADIN Kamboja Neak Oknha Kith Meng, dan Cliff Koh dari Prince Real Estate Group.

Arsjad mengatakan, selama kunjungannnya sebagai Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023, dia mengajak Kamboja untuk turut serta dalam transformasi digital untuk kawasan ASEAN, dalam rangka membawa ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi global.

Melalui transformasi digital, sentralisasi ASEAN dapat terwujud sehingga ada satu kesatuan dalam menata pertumbuhan ekonomi kawasan serta memberi magnet tersendiri bagi pelaku ekonomi global.

“Saya meyakinkan Kamboja dan mengajak mereka untuk turut serta dalam berbagai program warisan ASEAN BAC 2023 yang sangat penting dalam membawa perubahan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN ke depan. ASEAN selalu menjadi daya tarik dan berkontribusi pada pertumbuhan positif ekonomi global sehingga kesempatan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar dia.

Arsjad menambahkan, pihaknya juga secara realistis mengkaji berbagai peluang kerja sama yang dapat dibawa pada forum ASEAN BAC 2023. Selain digitalisasi, pariwisata dan membangun ASEAN sebagai hub rantai pasok global menjadi pintu masuk yang dapat menarik ASEAN sebagai sentralisasi pertumbuhan global.

“Mereka merespon positif dan sebagai pemangku Keketuaan ASEAN sebelumnya, Kamboja siap berpartisipasi dalam setiap program warisan yang diinisiasi oleh Indonesia,” katanya.

Seperti diketahui, Indonesia dan Kamboja memiliki relasi hubungan dagang yang kuat dan berkesinambungan. Volume perdagangan barang dan jasa Indonesia-Kamboja mencapai US$948 juta pada 2022.

Kamboja mayoritas mengekspor barang, seperti alas kaki, rajutan, aksesoris, barang pecah belah ke Indonesia. Kamboja juga adalah distributor produk Indonesia, antara lain makanan dan minuman, minyak goreng, produk kesehatan, obat-obatan, homecare, produk kertas, dan pupuk.