Menitipkan Lima Prioritas ASEAN BAC Di Kantong Para Menteri Ekonomi
JAKARTA–Sebagai Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia terus bergerilya untuk memantapkan langkah ASEAN menjadi episentrum dunia. Terbaru, para menteri ekonomi ASEAN berkumpul di Magelang, Jawa Tengah dan menyepakati tujuh prioritas ekonomi ASEAN ke depan.
Dalam acara yang bertajuk ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat ke-29 tersebut, lima agenda utama ASEAN Business Advisory Council (BAC). Ketua ASEAN BAC 2023 dan juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid didapuk untuk berbicara terkait lima agenda utama tersebut dan diisepakati oleh para menteri ekonomi ASEAN tersebut.
Selain Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, hadir pula Menteri Perdagangan Kamboja Tuan Pan Sorasak, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Laos Malaithong Kommasit, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz, dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Min Gan Kim Yong.
Selain itu, ada juga Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) Filipina Alfredo E. Pascal, Permanent Secretary Kementerian Keuangan Brunei May Fa’ezah Ahmad Ariffin, Deputi Permanent Secretary Thailand Wanchai Varavithya, Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Vietnam Tran Quo Khanh, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.
Arsjad mengatakan, di hadapan para Menteri ekonomi ASEAN, pihaknya membawa keyakinan bahwa ASEAN dapat tampil sebagai episentrum ekonomi global, asalkan memiliki satu visi dan misi yang sama. Melalui ASEAN BAC, komunitas industri dan bisnis kawasan ASEAN telah menemukan titik temu untuk membawa ASEAN naik kelas dan menjadi pemimpin baru dalam perdagangan global. Hal ini dapat terjadi karena negara-negara ASEAN memiliki potensi dan keunggulan yang tidak dimiliki negara-negara lain saat ini.
Untuk mencapai visi tersebut, lanjut dia, salah satunya adalah dengan mengedepankan lima agenda prioritas, yang antara lain adalah transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, kesehatan, ketahanan pangan, serta perdagangan dan investasi.
“Kelima agenda prioritas tersebut akan menjadi legacy dalam ASEAN BAC 2023, yang secara riil yang terwujud melalui Digital Lending Platform, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN Business Entity, ASEAN One Shot Campaign, dan Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product,” ujar dia.
Arsjad mengatakan, kelima agenda prioritas tersebut sejalan dengan tujuh prioritas utama ekonomi ASEAN. Dengan kelima agenda prioritas tersebut, tujuh prioritas ekonomi ASEAN memperoleh fondasi yang kuat untuk dapat berlangkah. Pasalnya, ASEAN BAC lebih kepada membangun kerangka utama yang menjadi landasan penting dari pertumbuhan ekonomi setiap negara di ASEAN.
Tujuh prioritas ekonomi tersebut meliputi, Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa di Asean; Penandatanganan Protokol Perubahan ke-2 Persetujuan Pendirian Kawasan Perdagangan Bebas Asean-Australia-Selandia Baru; Pembentukan Unit Pendukung Persetujuan Kementerian Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) di Sekretariat Asean, Jakarta; dan Pembangunan Industri Asean Berbasis Proyek.
Di samping itu, ada pula Implementasi Penuh Surat Keterangan Asal Form D Electronic melalui Asean Single Window; Pernyataan Para Pemimpin Asean untuk Mengembangkan Kerangka Kerja Persetujuan Ekonomi Digital Asean (DEFA); dan Peta Jalan Harmonisasi Standar ASEAN untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.