Menulis Sejarah untuk Peta Jalan ASEAN 2045

JAKARTA–Keketuaan ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 yang berada di tangan Indonesia harus mampu menyelesaikan peta jalan ASEAN menuju 2045. Peta jalan itu akan menjadi tonggak sejarah ASEAN menuju pusat pertumbuhan dunia.

Hal tersebut disampaikan Ketua ASEAN BAC sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid, beberapa waktu lalu.

Arsjad mengatakan, peta jalan ASEAN menuju pusat pertumbuhan dunia tidak akan jauh berbeda dari lima isu utama yang menjadi sorotan saat ini, seperti transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, dan fasilitas perdagangan.

“Peta jalan itu disusun dengan mengusung spirit sentralisasi dan inklusivitas yang mendorong semua negara ASEAN berpartisipasi dan memperoleh manfaat dari perubahan lanskap ekonomi kawasan tersebut,” ujar dia.

Sebelumnya, kuat sekali gaung KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT yang mengusung pertumbuhan ekonomi kawasan tanpa mengabaikan prinsip hakiki kemanusiaan. Hal tersebut merupakan langkah positif dan fundamental yang bakal membawa ASEAN sebagai episentrum dunia.

Arsjad menambahkan, sebagai legacy project, peta jalan ASEAN menuju episentrum dunia akan mewariskan proyek berkesinambungan yang nyata bagi ASEAN, di antaranya ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepreneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product, dan ASEAN Business Entity.

Proyek-proyek strategis tersebut, lanjut dia, akan menjadi tulang punggung dalam menciptakan konektivitas dan sentralitas antarnegara-negara ASEAN, sekaligus mengundang negara-negara lain untuk berpartisipasi dalam denyut pertumbuhan ekonomi ASEAN.

“Kami tidak ingin ada yang merasa ditingggalkan dan ada yang diistimewakan. ASEAN harus bangkit dan bertumbuh bersama tanpa meninggalkan seorang pun,” tegas dia.