Merapatkan Barisan Untuk Integrasi Ekonomi ASEAN

JAKARTA–Negara ASEAN perlu merapatkan barisan untuk integrasi ekonomi kawasan ASEAN. Upaya menggalang integrasi ekonomi itu terus dilakukan, di antaranya melalui gelaran acara 55th ASEAN Economic Miniters’ Meeting and Related Meeting pada pekan lalu, di Semarang, Jawa Tengah.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid, yang juga Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 mengatakan pertemuan para menteri ekonomi tersebut adalah menggalang dukungan nyata dari negara-negara ASEAN.

ASEAN menuju ekonomi kawasan yang kuat, inovatif, transformatif, dan inklusif membutuhkan dukungan, baik kebijakan, kemudahan akses, ekosistem, dan jaringan yang terkoneksi satu sama lain. Selain memastikan tidak ada satupun yang tertinggal, konektivitas dan integritas itu akan membangun kekuatan ekonomi bersama, yang diperhitungkan di pasar global.

“Pasar tunggal ASEAN menjadi salah satu cita-cita dalam mengedepankan konektivitas dan integritas. Hal itu membutuhkan komitmen bersama. Kami ajak untuk membangun ASEAN bersama-sama,” ujar Arsjad.

Arsjad menambahkan, Asia Tenggara memiliki potensi bisnis yang sangat menjanjikan di bidang pertanian dan pangan, ekonomi digital, kesehatan swasta-publik, mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik, mobilisasi pasar karbon, dan pembyaran QR regional.

Ekonomi ASEAN diproyeksikan berkembang secara signifikan dari US$194 miliar pada 2022 menjadi US$330 miliar pada 2025. Investasi asing langsung naik menjadi US$47 miliar dari sebelumnya US$23 miliar.

“Keunggulan ASEAN tersebut memberikan harapan masa depan, dengan syarat adanya konektivitas dan integrasi. Para delegasi dari sektor ekonomi sangat paham dengan kebutuhan ini, dan diharapkan mampu memberikan perubahan untuk langkah maju bersama,” kata Arsjad.

Dalam pertemuan itu, Arsjad juga membawa lima isu prioritas dan delapan legacy project di hadapan para menteri ekonomi negara-negara ASEAN.

Arsjad menuturkan, berbagai isu ini diprioritaskan untuk UMKM. Hal ini, termasuk Digital Transformation yang didalamnya diharapkan dapat mempercepat integrasi ekonomi, baik dalam bentuk konektivitas sistem pembayaran maupun platform pendanaan bagi usaha.