Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM 2024, Ini Program Konkret Kadin
JAKARTA–Pemerintah menargetkan 30 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masuk ekosistem digital pada 2024. Saat ini sebanyak 19 juta UMKM telah masuk ekosistem digital.
Presiden Joko Widodo mengatakan UMKM harus terus didukung untuk segera naik kelas. Adapun upaya digitalisasi menjadi jalan untuk mengembangkan sektor UMKM.
“Sebanyak 19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada 2024,” ujarnya saat sidang tahunan paripurna MPR/DPR, Selasa (16/8/2022).
Menurutnya digitalisasi ekonomi telah membuat startup atau perusahaan rintisan di Indonesia, mampu berkembang menjadi decacorn dan unicorn. Jokowi juga mengungkapkan saat ini Indonesia sudah punya dua decacorn dan sembilan unicorn.
“Digitalisasi ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan UMKM,” ucapnya.
Jokowi menyebut UMKM harus terus didukung agar mampu mengikuti jejak perusahaan-perusahaan rintisan yang akhirnya berkembang jadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar. Adapun berbagai bantuan pendanaan murah juga terus dilanjutkan.
“Penayangan produk UMKM e-katalog pemerintah diharapkan akan menyerap produk UMKM. Saat yang sama, kewajiban APBN, APBD, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri juga akan terus didisiplinkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM terutama usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar.
“Namun, itu saja tidak cukup karena banyaknya tantangan yang dihadapi UMKM, terutama di era pandemi ini,” kata Arsjad.
Beberapa tantangan yang kerap dihadapi UMKM antara lainakses permodalan dan bahan baku, akses pemasaran termasuk memperluas pasar nasional dan menembus pasar ekspor serta perluasan cakupan wilayah jangkauan melalui digitalisasi UMKM.
“KADIN Indonesia mempunyai program untuk melindungi dan membantu UMKM serta industri kreatif dalam menghadapi tantangan itu,” ucap Presiden Direktur Indika Energy, Tbk ini.
Arsjad mengatakan, KADIN Indonesia sudah memiliki beberapa program dan solusi konkret termasuk transformasi digital salah satunya membuat platform WIKI UMKM atau wikiwirausaha.id. Platform ini adalah ekosistem digital yang menjadi tempat dan wadah diskusi, mencari solusi, pelatihan yang Februari lalu diluncurkan.
Platform ini menjadi jembatan penghubung UMKM, koperasi, startup atau pemerintah daerah terkait pemberdayaan UMKM dan juga masalah rantai pasok. KADIN Indonesia yang memiliki jaringan di seluruh daerah punya potensial untuk mengambil peran sebagai motor perubahan dan penggerak digitalisasi melalui platform ini.
Selain itu, KADIN Indonesia juga memiliki Platform KADIN Tech Hub. Platform ini mempertemukan perusahaan yang memiliki masalah dengan ekosistem yang dapat memberikan pengembangan solusi terintegrasi atas masalah yang dihadapi terkait digitalisasi dengan semangat ekonomi kolaborasi.
“Ini semacam hub, tempat berinteraksi, berdialog, berbagi ide gagasan kolaboratif untuk mendukung dan membantu perusahaan terutama UMKM dalam meningkatkan kualitas, kapasitas digitalisasi agar mampu berkompetisi di era digital ini dan mencapai tujuan SDG’s yang ingin menghilangkan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi,” ujar Arsjad.
Arsjad menambahkan, KADIN Indonesia mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang menyampaikan arahan untuk percepatan 1 juta UMKM onboarding platform pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP) per tahun dan ini didorong mulai 2022.
“Kami yakin semakin banyak jumlah UMKM yang bertransformasi digital akan menjadi pondasi bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya, dan pada tahun 2030 akan mencapai Rp4.531 triliun,” kata Arsjad.