Potensi ASEAN Jadi Target Investasi Asing Langsung
JAKARTA — Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyatakan, kawasan Asia Tenggara memiliki potensi dan peluang investasi yang sangat menjanjikan. Potensi itu merentang di bidang pertanian dan pangan, ekonomi digital, kesehatan swasta-publik, kendaraan listrik, pasar karbon, hingga sistem pembayaran QR regional.
Memiliki potensi dan peluang yang berlimpah, Arsjad menyebutkan, hal ini menjadikan ASEAN sebagai target investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI), yang terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Jika pada 2010, FDI di Asia Tenggara hanya sekitar USD 23 miliar, jumlah itu melonjak menjadi USD 47 miliar pada 2021.
“Selain potensi investasi, Asia Tenggara juga memiliki keunggulan berupa sumber daya energi alam yang besar untuk memenuhi permintaan energi global,” terang Arsjad.
Di sisi ekonomi digital, ASEAN juga mengalami pertumbuhan signifikan. Bila pada 2022 ekonomi digital ASEAN tercatat mencapai USD 194 miliar, angka itu diproyeksikan akan berkembang menjadi USD 330 miliar pada 2025 mendatang.
Arsjad mengatakan, dengan potensi dan peluang investasi yang ada, ASEAN memiliki fundamental ekonomi yang kuat untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Arsjad yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu, menekankan agar investasi dan perdagangan yang menjadi urat nadi perekonomian negara-negara ASEAN, dikelola secara bersama-sama untuk menciptakan kemakmuran.
“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ASEAN harus menyadari kekuatan dan potensi investasi yang dimiliki untuk makin memantapkan posisinya sebagai surga investasi global,” kata Arsjad.