Potensi ASEAN Mantapkan Posisi sebagai Pusat Pertumbuhan Global

JAKARTA — Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid mengajak negara-negara di Asia Tenggara untuk menyelaraskan visi dan misi di berbagai sektor untuk mewujudkan Visi ASEAN 2045. Melalui kesatuan visi tersebut, Arsjad yakin ASEAN akan menjadi kawasan yang kokoh, inovatif, dinamis, dan berpusat pada masyarakat.

Menurut Arsjad, ASEAN memiliki tiga potensi besar yang bisa dikembangkan untuk memantapkan posisinya sebagai pusat pertumbuhan global.

“Dengan potensi tersebut, ASEAN bisa mewujudkan visi besarnya sekaligus memantapkan posisi sebagai pusat pertumbuhan global,” ujar Arsjad dalam Forum ASEAN Indo-Pasifik 2023, belum lama ini.

Pertama, Arsjad mengungkapkan, ASEAN memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan ekonomi digital. Terlebih, Indo-Pasifik adalah wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal adopsi internet serta konektivitas digital antara masyarakat dan bisnis.

Melalui inovasi ASEAN QR Code, ekosistem bisnis lewat pembayaran digital lintas batas berusaha dibangun secara nyata di kawasan Asia Tenggara. “Kami ingin memperluasnya ke lebih banyak negara Indo-Pasifik,” ungkap Arsjad.

Kedua, ASEAN memiliki populasi kaum muda dan terpelajar yang terus bertumbuh. Mereka inilah yang akan memainkan peran penting dalam adaptasi terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Untuk itu, ASEAN juga bermitra dengan negara-negara Indo-Pasifik dalam memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi. Kolaborasi ini bertujuan membentuk generasi masa depan yang memiliki keahlian dan sumber daya untuk mendorong industri ke tingkat yang lebih maju.

Ketiga, negara-negara anggota ASEAN juga memiliki potensi energi bersih terbarukan dan kredit karbon berkualitas tinggi yang terbesar di dunia.

“Untuk itu, kemitraan di Indo-Pasifik sangat penting bagi keberhasilan ASEAN dalam melakukan transisi menuju ekonomi ramah lingkungan,” katanya.

Arsjad menjelaskan, di bawah Keketuaan ASEAN-BAC Indonesia tahun ini, para pemangku kepentingan berkomitmen membangun ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence untuk menyatukan dunia usaha dalam mempromosikan dekarbonisasi dan ekonomi net zero.

Semua upaya ini mendukung dan menempatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian ASEAN.