Potensi Kendaraan Listrik Indonesia Dilirik Australia
Pemerintah telah mengeluarkan Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, serta sederet regulasi pemerintah terkait pembangunan ekosistem kendaraan listrik. Kalangan industri dan pemerintah bergerak cepat saling mendukung dalam akselerasi elektrifikasi sarana transportasi.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pun melaju dengan membuka jalan investor masuk dalam bisnis kendaraan listrik. Dalam roadshow ke Austalia 1-5 Agustus lalu, Kadin dan delegasi Indonesia menawarkan potensi kerja sama dan investasi kendaraan listrik (EV). Bidang lainnya adalah transisi energi dan kesehatan digital untuk meningkatkan sistem kesehatan nasional di Indonesia. Indonesia juga mengundang Australia hadir dalam B20 Indonesia Summit 2022 di Bali, 13-14 November 2022.
“Sebagai pemain global dalam penambangan Lithium, Australia telah berupaya memasuki ekosistem EV bersama Indonesia. Sedangkan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk mendukung transisi tersebut, termasuk bahan baku untuk memproduksi baterai EV,” kata Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid.
Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Namun tantangan ke depan memang diakui cukup besar, diantaranya adalah harga kendaraan listrik yang masih cukup tinggi terutama pada komponen baterainya.Indonesia memiliki cadangan untuk membuat komponen utama mobil listrik, yaitu baterai tersedia melimpah di Indonesia.
Per Juli 2022, jumlah kendaraan listrik, sepeda motor maupun roda empat, yang sudah memiliki SRUT (Sertifikat Registrasi Uji Tipe)-nya oleh Kementerian Perhubungan ada sekitar 22.671 unit. mayoritas kendaraan listrik yang sudah mendapatkan SRUT merupakan sepeda motor sebanyak 19.698 unit. Disusul mobil listrik sebanyak 2.654 unit dan kendaraan roda 3 sekitar 270 unit. Sementara untuk bus listrik 43 unit, serta mobil barang 6 unit.
Sejak digulirkannya program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, Australia telah menyatakan minatnya dalam industri ini. Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia, Dan Tehan mengatakan, Australia bisa jadi salah satu pemain penting dalam industri kendaraan listrik di Tanah Air. “Kita sangat yakin bisa menjadi pemasok beberapa bahan utama yang akan membantu Indonesia mengembangkan industri mobil listrik,” ujar Dan Tehan beberapa waktu lalu.