Presiden Minta Pengusaha Optimistis Hadapi Gejolak Krisis Global
JAKARTA–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pengusaha di Indonesia optimistis dalam menghadapi gejolak krisis global. Dalam kondisi serba sulit itu, Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi.
“Saya perlu mengulang terus soal krisis global ini karea prosesnya belum selesai dan semakin rumit. Kita harus tetap waspada, tetapi jangan sampai kondisi sulit memunculkan pesimisme. Tetap harus optimistis. Karena setiap kesulitan pasti ada peluang. Dan yang bisa memanfaatkan peluang itu adalah entrepreneur atau wirausahawan,” kata Presiden dalam acara perayaan Kemenrdekaan Indonesia bersama Kadin Indonesia dan Kadin Provinsi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Presiden mengatakan krisis global dapat berubah menjadi peluang bagi Indonesia. Dalam konteks pangan, banyak negara yang menerapkan proteksi dengan membatasi ekspor pangan. Krisis pangan dunia saat ini dianggap lebih buruk ketimbang krisis tahun-tahun sebelumnya.
Food an Agriculture Organization (FAO) melaporkan indeks pangan mencapai 140,9 poin per Juli 2022. Padahal, ketika krisis pangan terjadi pada 2008, indeks pangan masih berkisar 131,2 poin. “Ini mengerikan,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan Indonesia patut berbangga karena bisa bertahan di saat negara lain kepayahan. Pemerintah Republik Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena telah memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021.
Penghargaan bertajuk “Acknowledgment for Achieving Agri-food System Resiliency and Rice Self Sufficiency during 2019-2021 through the Application of Rice Innovation Technology ini diserahkan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).
Pada tahun 2019 produksi beras di tanah air sebesar 31,3 juta ton, jumlah yang sama dengan produksi di tahun 2020 dan 2021. Adapun stok beras yang dimiliki Indonesia hingga akhir bulan April 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai 10,2 juta ton.
Gaung optimisme juga disuarakan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid mengatakan tema peringatan ke-77 tahun Kemerdekaan Indonesia: “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, relevan dengan upaya pemerintah menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Kolaborasi antara Pemerintah dan dunia usaha menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata, serta didukung ekonomi Indonesia yang kuat dan meningkat menjadi negara maju di tahun 2045,” kata Arsjad.
Arsjad mengatakan Sebagai Mitra Strategis Pemerintah, Kadin berkomitmen dalam mendukung dan berpartisipasi penuh dalam program-program pemerintah seperti transisi energi, digitalisasi, serta ketahanan pangan.
Kadin memiliki program pendampingan UMKM dengan skema closed loop. Skema ini terdiri dari praktik pertanian, penyediaan akses bibit dan pupuk unggul, dukungan pendanaan, serta pendidikan literasi keuangan. Pada prinsipnya, program ditujukan untuk membina para petani serta menciptakan kerja sama antara perusahaan besar maupun kecil dengan para petani di Indonesia.