Program Vokasi Dukung SDM Berdaya Saing di Dunia Kerja
JAKARTA — Pengusaha nasional, Arsjad Rasjid mendorong generasi muda Indonesia untuk menempa diri melalui program vokasi. Melalui program yang difokuskan untuk meningkatkan kapasitas diri ini, maka akan mendorong sumber daya manusia (SDM) Indonesia menjadi lebih unggul dan berdaya saing di dunia kerja.
Menurut Arsjad, program pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan dalam program vokasi saat ini sangat relevan dengan tuntutan industri.
Selain itu, program vokasi, disebut Arsjad, juga sangat tepat untuk menyambut bonus demografi yang akan dialami Indonesia. “Pendidikan vokasi juga bisa menjadi kunci menghadapi bonus demografi,” kata Arsjad.
Indonesia diproyeksikan akan mendapatkan limpahan bonus demografi, di mana pada 2045 nanti, penduduk usia produktif akan mencapai 70 persen dari total populasi.
Generasi dengan usia produktif inilah, menurut Arsjad, harus didukung dan dioptimalkan agar bisa menjadi modal untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Dengan terus memperkuat kurikulum yang sejalan dengan kebutuhan industri, Arsjad yakin akan semakin membuat lulusan pendidikan vokasi memiliki keterampilan yang relevan serta siap menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berubah.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, Arsjad pun menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidik melalui pelatihan secara intensif.
Bukan tanpa sebab jika Arsjad Rasjid memiliki perhatian lebih terhadap pengembangan program vokasi di Tanah Air. Ia merupakan salah satu anggota Tim Koordinasi Nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Dikukuhkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, Arsjad bersama lima orang menteri dipercaya untuk menyusun pengembangan program ini.