JAKARTA — Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid memastikan organisasi yang dipimpinnya akan terus memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar dapat naik kelas. Melalui beragam inisiatif dukungan, seperti adopsi teknologi hingga promosi, diharapkan mampu mendorong UMKM bersaing di kawasan ASEAN.
Arsjad Rasjid menyebutkan, pengembangan teknologi dan digitalisasi pada UMKM akan mendukung daya saing produk dan jasa yang dihasilkannya.
“Selama ini Kadin telah mendorong adopsi Industri 4.0 dan transformasi digital oleh UMKM,” kata Arsjad.
Arsjad mengakui, terdapat tiga persoalan utama yang menyebabkan UMKM sulit naik kelas. Jika dirinci problem itu, yakni:
Pertama, banyak UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal, terutama dalam pemasaran dan akses pasar.
Kedua, rendahnya angka formalisasi badan usaha. Akibatnya, UMKM masih susah mendapatkan akses pembiayaan atau modal usaha.
“Setidaknya ada sekitar 74 persen UMKM belum mendapatkan akses pembiayaan sehingga mereka sulit meningkatkan skala produksi,” beber Arsjad.
Ketiga, masih rendahnya kualitas dan kapabilitas SDM yang dimiliki UMKM.
Berbagai tantangan tersebut membuat pelaku UMKM masih sulit melakukan pemasaran, kurang inovatif, sulit mengurus perizinan, dan belum bisa mengelola laporan keuangan dengan baik.
Untuk mengatasi problem tersebut, Kadin pun menghadirkan Solutions via Kadin Initiatives. Dalam hal ini, Kadin Indonesia mendorong UMKM mengadopsi Industri 4.0 dan transformasi digital.
Kadin juga memiliki Kadin Tech Hub, yang menghubungkan wirausaha dengan solution provider di bidang teknologi. Upaya ini turut membantu UMKM untuk melakukan transisi ke era digitalisasi.
Selain itu, Kadin juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku usaha, terutama yang berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa mereka.
“Kegiatannya dijalankan melalui program Kemitraan Inclusive Closeloop bagi petani dan/atau pengusaha kecil di daerah agar dapat naik kelas,” ungkap Arsjad.
Insiatif lain yang juga dipacu adalah peningkatan akses pasar. Dalam hal ini, Kadin membantu para pelaku usaha mendapatkan akses ke pasar global, baik melalui kerja sama dengan perusahaan di luar negeri maupun melalui pameran dan promosi.
Lewat program Wikiwirausaha, Kadin menghadirkan digital one-stop shop untuk mentorship, market dan money. Salah salah satu layanan dalam program ini adalah Wiki Ekspor, di mana pelaku usaha kecil dan menengah dibantu melakukan ekspor ke negara-negara ASEAN hingga Jepang.
“Untuk mendukung peningkatan daya saing UMKM, Kadin memberikan informasi tentang peraturan perdagangan, teknologi baru, dan tren pasar, melalui layanan Kadin Business Service Desk,” papar Arsjad.
Untuk diketahui, Kadin telah bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam mendukung UMKM. Misalnya, bekerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRO), yakni badan organisasi pemerintah Jepang yang bekerja untuk mempromosikan hubungan perdagangan dan investasi antara Jepang dengan negara-negara lain di dunia.