Refleksi Tiga Tahun KADIN: Good Governance Terus Jadi Tantangan

Bagian Ketiga, 3 Tulisan

JAKARTA – Membangun KADIN sebagai rumah ekonomi bersama untuk bangsa Indonesia tidaklah mudah. Denyut jantung organisasi adalah aturan main, berikut ketaatan setiap orang pada aturan main tersebut.

Arsjad pernah mengatakan, salah satu pertanyaan yang selalu dilontarkan investor untuk Indonesia adalah: bagaimana dengan regulasi? Apakah Indonesia dapat dipercaya konsisten terhadap regulasi?

Sebagai organisasinya pengusaha, KADIN harus menjadi etalase pertama soal regulasi, good governance, sehingga bisa dipercaya oleh rekan investor global.

Pada masa awal kepemimpinan Arsjad Rasjid, gelombang dualisme organisasi masih terdengar. Untuk memperkuat konsolidasi organisasi, Arsjad Rasjid bersama segenap pengurus membenahi AD ART organisasi. Ini juga bagian dari membenahi etalase tersebut.

Pembenahan AD ART – yang dikerjakan secara transparan dan dibantu oleh pakar hukum yang kredibel – disahkan oleh Keputusan Presiden No 18 Tahun 2022, memperkuat UU No 1 Tahun 1987 tentang pembentukkan KADIN. Dengan dasar tersebut, KADIN menjadi satu-satunya organisasi para pengusaha Indonesia yang menjadi mitra pemerintah.

Penguatan organisasi Kadin ini juga membawa semangat baru untuk terus berkontribusi bagi pembangunan ekonomi nasional. Dengan penguatan tersebut, Kadin di bawah Arsjad Rasjid berjalan seperti sebuah perusahaan, yang bekerja berdasarkan program kerja yang terukur.

Atas nama good governance, Arsjad Rasjid juga mengajukan cuti sebagai Ketua Umum KADIN saat menjalani penugasan sebagai Ketua TPN. “Sebelum-sebelumnya tidak pernah ada, tetapi saya mau bawa organisasi ini taat pada konstitusi,” katanya.

Setelah menjabat sebagai Ketua TPN, Arsjad Rasjid tidak pernah sekalipun mencampuri urusan KADIN. Bagi dia, di KADIN tidak ada politik praktis. KADIN tidak pernah berpolitik. Gen KADIN adalah soal politik kesejahteraan, yaitu bersama-sama mengupayakan kesejahteraan bangsa, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

“Untuk menjadi rumah bersama, kita harus taat pada konstitusi. Organisasi bisa dipercaya karena aturan main itu ditaati bersama, sehingga tata kelolanya dijaga. Ini PR bagi KADIN untuk bisa berkesinambungan ke depan,” kata Arsjad kepada Renald Khasali. (Selesai)