Refleksi Tiga Tahun KADIN: Hadir Sebagai Mitra Pemerintah

Bagian Pertama, 3 Tulisan

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia memiliki mimpi yang sama seperti mimpi pemimpin bangsa saat ini. Baik pemimpin terpilih maupun yang masih berjalan, keduanya sama-sama menginginkan Indonesia keluar dari jebakan negara kelas menengah.

Walaupun di tengah kondisi ekonomi global yang pasang surut, ditandai dengan gejolak geopolitik di beberapa wilayah, Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%. Ini satu-satu jalan untuk Indonesia dapat keluar dari jebakan kelas menengah tersebut.

Namun, apabila dihitung, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, APBN Indonesia hanya sanggup membiayai sekitar 3,5 – 4%. Selebihnya, Indonesia bergantung pada capital inflow, melalui investor yang berbaik hati menanamkan modalnya di Indonesia.

Mitra Pemerintah

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dengan tegas mengatakan, KADIN Indonesia mendukung pemimpin terpilih. Penegasan tersebut bersumber dari AD ART KADIN yang menempatkan organisasinya para pengusaha itu sebagai mitra pemerintah.

Dengan posisi tersebut, KADIN Indonesia memiliki pertanyaan mendasar untuk Indonesia: untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, mau ke manakah arah pembangunan bangsa ini?

Dengan dasar pertanyaan tersebut, KADIN Indonesia menyusun Peta Jalan Indonesia Emas 2045. Dokumen tersebut berisi masukan dan rekomendasi KADIN Indonesia bagi pemerintah untuk mempersiapkan Indonesia sebagai negara maju.

“Pertanyaan mendasarnya, where do we wanna go? Kalau pertanyaan itu sudah dijawab, kita bisa mempersiapkan industri, sektor mana saja yang menjadi fokus, teknologi apa saja yang dibutuhkan, dan skill mana saja cocok dengan industri tersebut,” ujar Arsjad.

Peta Jalan Indonesia Emas tersebut sudah selesai dibuat. Dokumennya telah diserahkan KADIN Indonesia kepada Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September tahun lalu.

Dari pijakan yang sama, KADIN Indonesia saat ini sedang mempersiapkan white paper sebagai masukan dan rekomendasi untuk pemerintahan terpilih. White paper tersebut merupakan hasil urung rembuk dari berbagai elemen, baik Kadin seluruh daerah, asosiasi organisasi, asosiasi profesi, akademisi, unsur keagamaan, hingga organisasi massa.

Dokumen tersebut diharapkan dapat selesai pada September mendatang dan dapat membantu pemerintahan baru mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 sekaligus menyukseskan implementasi Asa Cita dan 17 program prioritas pemerintahan terpilih.

Dengan langkah tersebut, KADIN Indonesia berharap Indonesia mampu menarik simpati investor dan dana global dapat masuk ke Indonesia. Kebijakan yang berorientasi pada pasar, menjadi salah satu kunci.

Selain itu, alignment atau satu langkah antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota menjadi kunci lain untuk meraih kepercayaan dunia internasional.

KADIN Indonesia selalu berperan sebagai wakil pemerintah dalam menarik para pengusaha dan investor global datang ke Indonesia. Terlihat dari peran menonjol KADIN Indonesia dan Arsjad Rasjid dalam momentum G20 di Bali pada 2022, disusul dengan ASEAN BAC 2023 pada KTT ASEAN di Jakarta, dan sejumlah momentum lainnya. (Bersambung)