BALI–Forum bisnis 20 (B20) yang digelar pada 13-14 November 2022 telah menghasilkan 25 rekomendasi kebijakan, 68 aksi kebijakan dan serta 4 program legacy.
Rekomendasi kebijakan B20 itu menyoroti tiga terobosan kunci, yaitu memprioritaskan inovasi sebagai kunci pertumbuhan pasca pandemi, mendorong upaya untuk memberdayakan UMKM dan kelompok rentan, serta mendukung upaya peningkatan kerja sama antar negara berkembang.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan B20 memiliki fokus yaitu transisi hijau, akses kesehatan yang adil, serta pertumbuhan inklusif. “Kami sudah melakukan beragam kerja konkrit dalam transisi hijau, akses kesehatan yang adil, serta pertumbuhan inklusif,” kata Arsjad dalam penutupan B20 Summit, Senin (14/11/2022).
Acara penutupan B20 dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, serta Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
Arsjad menekankan kalau Indonesia berhasil menjadi salah satu akselerator pertumbuhan ekonomi di kancah dunia. Alasannya, Indonesia jadi satu-satunya negara ASEAN yang jadi anggota The Group of 20 atau G20.
Dia menekankan, dengan salah satu capaian ini, Indonesia mampu membantu pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Sehingga mampu bersanding dengan negara-negara maju di kancah global.
“Sebagai satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota tetap G 20. Indonesia mampu mengadvokasi ekonomi negara maju dan berkembang di kancah global. Pada saat yang sama, Indonesia memiliki tradisi panjang dalam mengadvokasi berbagai suara di meja perundingan,” ujarnya.
Arsjad menambahkan, Indonesia memiliki beberapa kelebihan. Misalnya, Indonesia sebagai produsen komoditas utama di dunia, kemudian menampung 95 persen lapangan pekerjaan yang berdasar pada UMKM. Di sisi lain, Indonesia juga sebagai negara yang memiliki 17.000 pulau.
Arsjad mengatakan keberhasilan itu bisa dicapai dengan dua konsep utama, yaitu Gotong Royong dan Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya ini bisa menjaga stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan selama 20 tahun terakhir.
Dalam konteks global, Arsjad mengenalkan lima pilar aksi strategis (5P) dalam menghadapi berbagai tantangan itu. Lima pilar aksi strategis yang dimaksud Arsjad adalah Peace, Prosperity, People, Planet dan Partnership.
Arsjad mengatakan lima hal itu menjadi kunci dalam menghadapi beragam tantangan seperti dampak perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan tantangan lain global lainnya. Arsjad meyakini bahwa aksi strategis berlandaskan 5P akan membantu mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.
Tidak hanya rekomendasi kebijakan, B20 Indonesia juga menyusun legacy program yang bertujuan meningkatkan upaya kolaboratif antar pelaku bisnis di negara G20 dengan hasil yang konkret dan dapat dilaksanakan. Legacy ini akan menjadi landasan bagi penyelenggaran G20 di India. B20 menyusun 4 legacy program topik prioritas, yaitu, Carbon center of exellence, B20 Wiki, One Global Women Empowerment, dan Global One Shot Campaign.
Berikut adalah rekomendasi B20 yang dirumuskan enam Task Force dan satu Action Council:
1. Energi, Keberlanjutan dan Iklim. Task force ini bertujuan mengatasi kelangkaan energi dan mempercepat transisi ke energi berkelanjutan
• Rekomendasi 1: Meningkatkan kerja sama global dalam mempercepat transisi ke penggunaan energi berkelanjutan dengan mengurangi intensitas penggunaan energi fosil penghasil karbon melalui berbagai jalur.
• Rekomendasi 2: Meningkatkan kerja sama global untuk memastikan transisi yang adil, teratur, dan terjangkau menuju penggunaan energi yang berkelanjutan di seluruh negara maju dan berkembang.
• Rekomendasi 3: Meningkatkan kerja sama global dalam meningkatkan akses untuk pemanfaatan dan penggunaan energi modern dan bersih.
2. Integritas dan Kepatuhan. Task force ini bertujuan memperkuat tata kelola untuk memerangi risiko kejahatan dunia maya dan mengurangi risiko pencucian uang & pendanaan terorisme
• Rekomendasi 1: Mempromosikan tata kelola yang berkelanjutan dalam bisnis untuk mendukung inisiatif ESG/LST
• Rekomendasi 2: Mendorong aksi Kolektif untuk mengurangi risiko integritas
• Rekomendasi 3: Mendorong upaya tindakan pencegahan untuk memerangi risiko Pencucian Uang/Pendanaan Terorisme
• Rekomendasi 4: Memperkuat tata kelola untuk mengurangi risiko kejahatan dunia maya
3. Digitalisasi. Task force ini bertujuan untuk pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat ketahanan ekonomi
• Rekomendasi 1: Mendorong konektivitas universal
• Rekomendasi 2: Membangun fondasi untuk ekonomi digital yang berkelanjutan dan tangguh
• Rekomendasi 3: Memastikan kesiapan digital untuk individu dan UMKM, dan mendorong UMKM melakukan penetrasi ke akses platform digital
• Rekomendasi 4: Mempromosikan standar dan praktik terbaik keamanan siber berbasis risiko disertai teknologi yang mendukung upaya perusahaan untuk melindungi network
4. Masa Depan Pekerjaan dan Pendidikan. Task force ini bertujuan untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, mempromosikan pendidikan dan keterampilan untuk produktivitas
• Rekomendasi 1: Mendukung pemulihan dan pertumbuhan pascapandemi, selaras dengan Masa Depan Pekerjaan sehingga G20 harus memastikan percepatan penciptaan lapangan kerja dan transisi pekerjaan yang selaras dengan sektor usaha masa depan, dengan didukung pasar tenaga kerja yang dinamis dan fleksibel
• Rekomendasi 2: Meningkatkan sistem pendidikan dan pembelajaran yang selaras dengan Masa Depan Pekerjaan sehingga G20 harus meningkatkan sistem pembelajaran dan transisi kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja d4ngan meningkatkan produktivitas dan inovasi serta mengurangi kesenjangan keterampilan tenaga kerja
• Rekomendasi 3: Memastikan inklusi tenaga kerja dipercepat setelah terjadi kemunduran akibat pandemi sehingga G20 harus memastikan semua elemen masyarakat memiliki kesempatan sama untuk terlibat dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan, terutama bagi kelompok rentan
5. Perdagangan dan Investasi. Task force ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan dan investasi global pasca pandemi yang terbuka, adil, dan efisien
• Rekomendasi 1: Mempromosikan tata kelola multilateral perdagangan dan investasi global pasca pandemi yang terbuka, adil, inklusif dan efisien melalui reformasi WTO
• Rekomendasi 2: Memfasilitasi inovasi, digitalisasi, dan adopsi teknologi untuk mendukung pembangunan internasional dan mitigasi krisis global di masa depan
• Rekomendasi 3: Memperkuat dukungan untuk memastikan inklusivitas dalam rantai pasokan dan nilai global
• Rekomendasi 4: Memastikan akselerasi yang berdampak pada perdagangan dan investasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
6. Keuangan dan Infrastruktur. Task force ini bertujuan untuk meningkatkan akses ke pembiayaan yang terjangkau
• Rekomendasi 1: Meningkatkan akses sumber pembiayaan infrastruktur yang terjangkau
• Rekomendasi 2: Mendorong kolaborasi antar negara untuk mempercepat transisi yang adil
• Rekomendasi 3: Mempercepat pengembangan dan adopsi infrastruktur digital
• Rekomendasi 4: Memperbaiki regulasi jasa keuangan global untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan, produktivitas, dan stabilitas
7. Dewan Aksi Perempuan dalam Bisnis. Task force ini bertujuan untuk mempercepat ketersediaan aspek pendukung bisnis yang dipimpin perempuan dan menghilangkan praktik kekerasan berbasis gender di tempat kerja
• Rekomendasi 1: Memberdayakan pengusaha perempuan
• Rekomendasi 2: Mengaktifkan kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan
• Rekomendasi 3: Mempromosikan tempat kerja yang aman dan adil