Roadmap Indonesia Emas 2045 KADIN Yang Perlu Kita Ketahui

JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mempersembahkan roadmap Indonesia Emas 2045 kepada pemerintah Indonesia pada perayaan 17 Agustus nanti. Peta jalan itu merupakan kontribusi dunia usaha dan industri dalam mendukung visi besar Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar keempat di dunia.

KADIN sudah menggaungkan Peta Jalan Indonesia Emas sejak rapat pimpinan nasional pada Desember 2022. KADIN menghimpun masukan dari tiap sektor, dengan melibatkan berbagai asosiasi, NGO, Kadin Daerah, hingga serikat buruh untuk bersama-sama mengembangkan roadmap ini.

“Setelah selama hampir setahun merampungkan peta jalan tersebut, KADIN Indonesia mempersembahkan peta jalan Indonesia Emas kepada pemerintah sebagai bagian dari komitmen dan kontribusi dunia usaha kepada Indonesia,” ujar Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid.

Arsjad mengatakan, peta jalan Indonesia Emas 2045 tersebut memperhitungkan berbagai aspek, di antaranya dilandaskan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, bonus demografi, kekayaan sumber alam, kekayaan energi, ekonomi digital, logistik dan kemaritiman, UMKM, hingga komitmen pengembangan ekonomi hijau ke depan.

Pada dasarnya, KADIN Indonesia mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi sejajar dengan negara-negara maju, dan meninggalkan jebakan middle income, dengan mendistribusikan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah.

Hal ini mengandaikan adanya kerja sama yang erat dari semua pihak, salah satunya adalah para pelaku usaha dan industri, yang menjadi tulang punggung dalam menghidupkan pertumbuhan ekonomi, baik untuk skala nasional maupun daerah.

“Roadmap tersebut akan menjadi acuan bagi pelaku usaha dan industri dalam mengambil peran serta kontribusi untuk mencapai visi Indonesia emas 2045,” katanya.

Arsjad menambahkan, peta jalan Indonesia Emas 2045 yang disuarakan KADIN juga menekankan pada kolaborasi yang inklusif. Semua pihak dari berbagai elemen diperhitungkan untuk turut serta berkontribusi terhadap pembangunan, sekaligus memastikan tidak ada satu pun yang ketinggalan dari pertumbuhan dan kesejahteraan yang dicapai saat itu.

“Kita harus bisa tingkatkan pendapatan per kapita kita, dari yang sekarang sekitar USD 4.700 ke USD 13,000 sebelum tahun 2045. Dengan begitu Indonesia memiliki kemampuan untuk mengalokasikan resources untuk pembangunan infrastruktur dan sosial, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” tegas Arsjad.