Roadshow BAC 2023, Peran Penting Vietnam Tak Bisa Diabaikan
JAKARTA–Melanjutkan misi sebagai Ketua Forum ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023, Arsjad Rasjid bersama rombongan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mendatangi Vietnam.
Peran Indonesia dan Vietnam dalam memperluas pengaruh ASEAN sebagai episentrum global tidak bisa diabaikan, mengingat PDB kedua negara tersebut, jika digabungkan, melebihi 60% dari total PDB kawasan.
Selama roadshow, Arsjad dan rombongan berjumpa dengan berbagai kalangan, antara lain Vietnam Central Bank, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Ketua Komite Rakyat Kota Thu Duc, Kota Ho Chi Minh, Ketua Vietjet, Perusahaan Mekanik Transportasi Saigon, dan Vietnam Chambers of Commerce.
Arsjad mengatakan, bergabungnya Vietnam yang menyetujui ASEAN menjadi episentrum global semakin memperkokoh posisi ASEAN di mata internasional. Tindak lanjut dari kesepakatan tersebut adalah bakal dilakukan forum promosi bisnis dan perdagangan antara Indonesia-Vietnam dalam rangka mengidentifikasi sektor-sektor utama kerja sama kedua negara untuk memperkuat ekonomi kawasan.
Kerja sama tersebut tidak lepas dari lima prioritas dan delapan legacy projects yang diperjuangkan Indonesia di Forum ASEAN BAC 2023, yang meliputi kerja sama perdagangan regional, pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, dan yang terbaru adalah ASEAN Business Entity.
“Kami menyambut baik kesediaan Vietnam untuk berpartisipasi penuh dalam agenda ASEAN BAC 2023 tahun ini dan proaktif untuk menggelar kerja sama konkrit untuk mewujudkan ASEAN sebagai episentrum global. Kehadiran Vietnam akan memberikan daya gedor yang lebih kuat bagi kawasan terhadap ekonomi global,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, Indonesia-Vietnam memang sudah sering melakukan kerja sama dagang. Vietnam berada di peringkat ke-11 di antara mitra dagang utama Indonesia, dengan volume perdagangan sebesar US$14 miliar pada tahun 2022.
Perusahaan Indonesia juga telah hadir di Vietnam melalui kurang lebih 106 proyek investasi sebesar $638,9 juta. Lebih dari 40 perusahaan Indonesia beroperasi di Vietnam, memproduksi barang dan jasa baik untuk pasar maupun ekspor Vietnam.
Sementara itu, perusahaan Vietnam hadir melalui 17 proyek di Indonesia dengan nilai investasi $59 juta di Indonesia dalam industri perdagangan, teknologi informasi, dan pertanian.