JAKARTA–Negara-negara ASEAN bakal menyepakati kerja sama dalam pengembangan bersama kendaraan listrik sebagai salah satu motor penggerak ekonomi. Kesepakatan tersebut bakal ditandatangani di Forum ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN BAC 2023 Arsjad Rasjid mengatakan, dari hasil roadshow yang dilakukan KADIN sebagai tuan rumah ASEAN BAC 2023, negara-negara di ASEAN sepakat untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik sebagai salah satu kerja sama strategis ASEAN.
Kerja sama tersebut dilandasi oleh potensi yang dimiliki negara-negara ASEAN, yang menguasai sumber daya alam yang menjadi elemen dasar industri kendaraan listrik. Komoditas seperti nikel, mangan, tembaga, aluminium merupakan komoditas yang dimiliki negara-negara ASEAN.
“Kesepakatan yang ditandatangani negara-negara ASEAN tersebut bakal memberi pengaruh mendasar terhadap lanskap industri kendaraan listrik global. ASEAN akan memainkan peranan penting dalam rantai pasok global kendaraan listrik,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, komitmen negara-negara ASEAN untuk memajukan kendaraan listrik juga sejalan dengan komitmen global yang mengedepankan transisi energi bersih. ASEAN bakal menjadi pemimpin dalam transisi energi, terutama dengan mengedepankan elektrifikasi yang ramah lingkungan.
Kesepakatan tersebut bakal berkontribusi terhadap dekarbonisasi di ASEAN, yang diperkirakan bakal menyumbang 8% emisi karbon dunia. Langkah konkrit tersebut bakal menjadi contoh nyata dari upaya negara-negara berkembang dalam mendukung dekarbonisasi dan mempromosikan dunia yang ramah lingkungan.
“Dengan komitmen tersebut, posisi Indonesia menjadi sangat strategis karena menguasai hampir sepertiga cadangan nikel global. Transisi energi bersih berbasis elektrifikasi tidak mungkin mengabaikan peran strategis Indonesia ke depan,” katanya.