Sinergi BUMN-Swasta Tumbuhkan Ekonomi Inklusif
JAKARTA ― Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menyebutkan, sinergi yang solid antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta akan semakin menumbuhkan ekonomi inklusif di Tanah Air.
Sinergi pemerintah, BUMN serta swasta, ungkap Arsjad, juga berperan penting dalam mendorong keberlanjutan pembangunan Indonesia, terutama dalam mencapai target Indonesia Emas 2045.
“Dengan adanya hubungan yang saling berkesinambungan dan inklusif antara pemerintah, BUMN dan swasta tentu akan berkontribusi signifikan dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa,” kata Arsjad Rasjid pada Forum Sinergi BUMN-Swasta di Jakarta, Senin (14/8).
Arsjad menilai, sinergi BUMN-swasta harus dioptimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada kuartal II-2023 tetap mampu mencetak pertumbuhan positif sebesar 5,17 persen secara year on year (YoY). Catatan ini sekaligus menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas 5 persen selama tujuh triwulan berturut-turut.
Tak hanya itu, Indonesia juga kembali menjadi negara upper middle income, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia yang dimutakhirkan pada Juli 2023.
Meski begitu, Arsjad menilai, ke depan masih terdapat tantangan signifikan yang harus diatasi bersama. Tantangan itu, mulai dari harga pangan dan energi yang masih tinggi, peningkatan risiko geopolitik, kebijakan moneter yang ketat dan agresif oleh sebagian besar bank sentral di dunia, hingga risiko lain di sistem keuangan global.
“Melihat tantangan ini, maka optimalisasi kolaborasi harus terus terjalin agar seluruh pihak dapat menjalankan dan mengembangkan demokrasi ekonomi secara sinergis. BUMN dalam hal ini harus menjadi pelopor dalam sektor-sektor yang belum diminati oleh usaha swasta dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat,” tegas Arsjad.