JAKARTA–Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid kembali menegaskan bahwa kepemimpinan Ganjar Mahfud mengacu pada kepercayaan rakyat bukan kepentingan golongan atau partai. Slogan Tuanku adalah Rakyat, yang berarti pemimpin yang lahir dari rakyat dan untuk kepentingan rakyat.
“Kalau ada yang masih menilai Ganjar adalah boneka partai atau petugas partai, itu salah besar. Partai bertugas melahirkan pemimpin negara dengan fair, pemimpin yang merakyat dan memegang teguh konstitusi. Pemimpin itu ada pada sosok Ganjar-Mahfud,” ujar Arsjad.
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat politik, Emrus Sihombing. Dia meyakini calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo merupakan sosok yang amat independen.
Karena itu Ganjar bukanlah boneka Megawati sebagaimana yang kerap dilontarkan. “Pasti Ganjar tidak akan jadi boneka,” ujar Emrus.
Menurut dia, kekhawatiran bahwa Ganjar akan menjadi boneka Megawati merupakan isu gorengan. Hal tersebut sama dengan cap yang kerap dilontarkan kepada Ganjar sebagai petugas partai.
“Kalau selama ini ada orang menggoreng-goreng petugas partai itu hasil gorengan itu,” tegas dia.
Emrus meyakini, track record Ganjar telah menunjukkan bahwa dirinya merupakan sosok independen. Hal tersebut akan dia teruskan ketika menjadi presiden, dengan slogan utama Ganjar yang terkenal, ‘Tuanku, ya Rakyat’.
“Siapa pun menjadi presiden termasuk Ganjar, tentu tugas itu sudah diembannya. Dalam melaksanakan tugas itu dia independen. Tidak di bawah pengaruh partai,” jelas dia.
“Ganjar sudah pasti di independen. Independen artinya tidak di bawah bayang-bayang atau pengaruh ketua umum partai,” imbuh dia.
Lagipula, partai politik tidak bakal mau mengambil risiko ditinggalkan publik lantaran menjadikan orang nomor 1 republik ini sebagai boneka. Tentu, partai politik tidak akan membuat lubang yang menjerumuskan dirinya sendiri.
“Karena partai itu akan rugi sendiri. Maka rakyat tidak akan memilih partai itu. Karena dia tersandera oleh Partai. Partai tidak akan mau presiden yang diusungnya menjadi boneka,” tukas dia.
“Karena itu saya pastikan bahwa partai siapa pun presiden pemenangnya nanti, partai tidak akan membuat calonnya menjadi boneka demikian juga Ganjar tidak akan menjadi boneka bagi partai pengusung,” lanjut Emrus menandaskan.