Target Pertumbuhan Ekonomi 7%, Hati-hati Menata Ekonomi ke Depan

JAKARTA–Pertumbuhan ekonomi sebesar 7% merupakan harga mati yang harus dicapai pada pemerintahan selanjutnya untuk bisa menjadi negara maju.

Ketua TPN Ganjar Mahfud yang juga pengusaha nasional, Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia harus berhati-hati dalam menata ekonomi ke depan. Angka pertumbuhan 7% tersebut merupakan target yang harus dicapai dengan segala daya upaya agar Indonesia bisa bebas dari status middle income trap.

“Harus ada skala ekonomi baru yang dipicu oleh pertumbuhan yang fundamental berbasis industri dan bisnis. Indonesia tidak bisa sepenuhnya bergantung pada konsumsi masyarakat. Karena sekali konsumsi masyarakat turun, pertumbuhan ekonomi juga langsung anjlok,” ujar dia.

Arsjad menambahkan, hal ini terjadi pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2023. Konsumsi domestik turun dan berpengaruh langsung pada pertumbuhan ekonomi, yang tidak mencapai target. Sementara itu, sepanjang tahun 2015 – 2023, pemerintah juga tidak bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 7% sebagaimana yang dicita-citakan.

Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 sebesar 4,94% YoY, anjlok dari kuartal II-2023 sebesar 5,17%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada periode 2015 – 2023 sekitar 4,13%, jauh di bawah target 7% seperti yang diharapkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal ketiga disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya.

Arsjad menegaskan, pihaknya mendorong Ganjar-Mahfud mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% sebagai target utama pemerintahan. Target tersebut bisa dicapai dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di 7,5-8%.

“Pertumbuhan ekonomi 7% menjadi sebuah keharusan dan kita tidak bisa bergantung cuma dari konsumsi rumah tangga. Industri harus menjadi penopang utama,” katanya.