JAKARTA – Negara-negara di ASEAN seyogyanya memiliki tiga karakter utama agar bisa saling menopang dalam hal pertumbuhan kawasan. Dengan kondisi ekonomi global yang terus dinamis, ASEAN sudah seharusnya merapatkan barisan untuk menciptakan konektivitas dan menggalang daya tarik internasional untuk datang.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan kawasan, negara-negara ASEAN harus memiliki tiga karakteristik, di antaranya connected growth (saling terhubung), complementary growth (saling melengkapi), dan continuous growth (berkelanjutan).
“Saya percaya kekuatan paling mendasar ASEAN adalah pertumbuhan. Keterlibatan sektor swasta yang lebih aktif dan kolaborasi antar negara sangat penting untuk mencapai hal tersebut,” ujar Arsjad.
Dia menegaskan hal tersebut ketika menjadi panelis di ASEAN Conference 2024 yang diadakan oleh Singapore Business Federation (SBF).
Arsjad menegaskan, salah satu contoh yang memacu pertumbuhan kawasan adalah inisiatif Borneo Economic Forum. Melalui forum tersebut, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam bersinergi untuk saling mendukung dalam memacu pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara.
Untuk Indonesia, inisiatif tersebut juga akan mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8% atau siap lepas landas menjadi negara maju pada 2045. Indonesia juga sedang menggalakkan berbagai inisiatif, di antaranya memperkuat ketahanan pangan, transisi energi, digitalisasi, dan peningkatan SDM untuk mencapai target tersebut.
Sebagai mitra pemerintah, KADIN Indonesia di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk KADIN dari negara lain untuk membantu Indonesia menjadi negara maju.
“Saat ini kita menjadi daya tarik global. Banyak investor global dan negara-negara yang berdatangan untuk berkolaborasi. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” katanya.